23.4 C
Indonesia

Yunani Batasi Jumlah Pengunjung Akropolis Athena Demi Tekan Overtourism

Must read

YUNANI – Yunani mulai pekan lalu membatasi jumlah wisatawan harian yang dapat mengunjungi salah satu objek wisata terpopulernya, situs arkeologi Akropolis Athena.

Situs tersebut kini membatasi pengunjung harian sebanyak 20.000 orang. Orang yang ingin mengunjungi reruntuhan bersejarah itu harus menggunakan situs pemesanan untuk mendapatkan slot waktu terlebih dahulu.

Mengutip Insider, Yunani mengumumkan langkah tersebut bulan lalu sebagai upaya untuk mengurangi kepadatan yang berlebihan di tengah lonjakan perjalanan pascapandemi yang melanda Eropa pada musim panas ini.

Tujuan-tujuan wisata populer telah bergulat dengan beban overtourism dalam beberapa bulan terakhir.

Tempat-tempat warisan budaya dan museum sama-sama melakukan upaya yang semakin besar untuk mencoba dan melestarikan kesucian situs mereka.

Menteri Kebudayaan Yunani, Lina Mendoni, mengatakan kepada stasiun radio Yunani pada bulan Agustus bahwa negaranya akan mulai membatasi jumlah wisatawan di Akropolis untuk mencegah kerusakan pada situs tersebut.

Mendoni mengatakan, situs tersebut dikunjungi sebanyak 23.000 pengunjung setiap hari, sebagian besar datang di pagi hari dan menciptakan kemacetan serta “kondisi yang tidak menyenangkan” bagi pengunjung dan staf lainnya, lapor CNN.

Benteng ini berdiri di atas ibu kota Yunani dan terdiri dari beberapa reruntuhan dan artefak bersejarah, dengan yang paling terkenal adalah Kuil Parthenon yang dibangun untuk Dewi Athena.

Sistem baru ini tengah dalam tahap uji coba dan akan diterapkan di Akropolis dan situs budaya Yunani lainnya pada April 2024.

Kekhawatiran akan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada monumen berusia berabad-abad bukannya tidak beralasan karena musim panas turis yang padat di Eropa akan segera berakhir.

Beberapa turis di Italia terlihat merusak Colosseum, sebuah monumen kuno yang berusia ribuan tahun.

Menteri Pariwisata Italia menganggap turis nakal seperti itu sebagai “pengacau”, setelah seorang wanita naik ke Air Mancur Trevi untuk mengisi botol airnya.

The New York Times melaporkan, langkah-langkah pencegahan serupa telah diterapkan di tujuan wisata populer seperti Louvre di Perancis, Angkor Wat di Kamboja, dan di Distrik Lampu Merah Amsterdam.

 

Baca juga: Kotanya Terima Terlalu Banyak Pengunjung, Penduduk Kota Hallstatt Protes

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru