21.7 C
Indonesia

Google Pecat 28 Karyawannya Buntut Protes Menentang Kerja Sama dengan Israel

Must read

AMERIKA SERIKAT – Raksasa teknologi Google memecat puluhan karyawannya yang terlibat dalam aksi protes menentang kerja sama dengan Israel.

Pemecatan tersebut dikonfirmasi pada Rabu (17/4), dengan pihak perusahaan mengaitkan 28 karyawannya yang dipecat dengan “perilaku yang sama sekali tidak dapat diterima”.

Perilaku itu, kata mereka, menghalangi beberapa pegawai untuk melakukan pekerjaan mereka dan menciptakan suasana yang mengancam.

Baca Juga:

Diketahui, protes yang dilangsungkan para karyawan adalah untuk menentang Project Nimbus yang bernilai $1,2 miliar (sekitar Rp19,5 triliun).

Proyek itu diberikan kepada Google dan Amazon pada tahun 2021 untuk memasok layanan komputasi cloud dan kecerdasan buatan kepada Israel.

Akan tetapi, kelompok karyawan yang tergabung dalam gerakan No Tech for Apartheid menuding ketentuan dalam kontrak kerja sama itu memungkinkan teknologi yang dihasilkan nantinya akan digunakan untuk kepentingan militer Israel.

Mereka pun meluncurkan berbagai aksi protes menolak proyek tersebut, salah satunya dengan menduduki kantor-kantor Google.

Pemecatan pada pekan lalu menyusul penangkapan sembilan karyawan Google yang melangsungkan protes dengan duduk di kantor Google di New York dan California.

Melalui memo internal perusahaan, kepala keamanan global Google Chris Rackow mengatakan bahwa “perilaku semacam ini tidak memiliki tempat di lingkungan kerja kami dan kami tidak akan menoleransinya”.

Ia memperingatkan bahwa perusahaan akan mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

Kelompok No Tech for Apartheid kemudian menyebut pemecatan yang terjadi sebagai “tindakan pembalasan yang mencolok”.

“Dalam tiga tahun kamu mengorganisasi perlawanan terhadap Project Nimbus, kami belum mendengar dari satu pun eksekutif tentang kekhawatiran kami,” tulis mereka dalam sebuah unggahan di Medium.

“Karyawan Google mempunyai hak untuk melakukan protes secara damai mengenai syarat dan ketentuan kerja kami. Pemecatan ini jelas merupakan pembalasan,” sambung mereka.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru