JAKARTA – Pihak berwenang di seluruh Asia Tenggara dilaporkan telah mengeluarkan serangkaian peringatan kesehatan terkait gelombang panas yang menghancurkan dan mematikan.
Filipina, misalnya, telah menutup sekolah-sekolah dan memperingatkan akan adanya kelebihan beban pada jaringan listriknya.
Diberitakan Reuters, Kementerian Pendidikan Filipina membatalkan kelas tatap muka di sekolah umum selama dua hari pada hari Minggu (28/4).
“Kami sudah mendapat laporan mengenai tekanan darah tinggi dan pusing, serta pingsan pada siswa dan guru dalam beberapa hari terakhir,” Benjo Basas, ketua Koalisi Martabat Guru, sekelompok pendidik, mengatakan kepada stasiun radio DWPM.
Suhu di Filipina diperkirakan mencapai 37 derajat Celcius dalam beberapa hari ke depan, dengan banyak ruang kelas penuh sesak dan tanpa AC.
Badan cuaca negara itu mengatakan bahwa indeks panas – suhu sebenarnya yang dirasakan oleh tubuh termasuk kelembaban relatif – diperkirakan akan tetap pada rekor 45 derajat Celcius, dalam kisaran yang dianggap “berbahaya” dengan kondisi dapat memicu serangan panas dari paparan yang terlalu lama.
Gelombang panas juga memberikan tekanan pada pasokan listrik di pulau utama Luzon, yang menyumbang tiga perempat dari output perekonomian, dengan cadangan yang menipis setelah 13 pembangkit listrik ditutup awal bulan ini, kata operator jaringan listrik Filipina dalam sebuah pernyataan.
Di Thailand, suhu diperkirakan akan melampaui 40 derajat di Bangkok dan wilayah tengah dan utara negara tersebut. Badan meteorologi menyarankan masyarakat untuk menghindari berada di luar ruangan dalam waktu lama.
Suhu melonjak hingga 44,2 derajat Celcius di kota utara Lampang pada Senin (22/4) pekan lalu, dan departemen meteorologi mengatakan pada Senin bahwa mereka memperkirakan panas ekstrem akan terus berlanjut minggu ini.
Dalam sebulan terakhir, 30 orang meninggal akibat serangan panas, menurut data Kementerian Kesehatan Thailand.
Dehidrasi, sengatan panas
Masyarakat mencari perlindungan dari udara panas di pusat-pusat perbelanjaan ber-AC di pusat bisnis Kota Ho Chi Minh di Vietnam, media pemerintah melaporkan, dan badan cuaca nasional negara tersebut memperingatkan risiko kebakaran hutan, dehidrasi, dan sengatan panas.
Suhu maksimum yang diukur di beberapa bagian utara dan tengah Vietnam berkisar antara 40,2 dan 44,0 derajat Celcius, kata badan tersebut pada Minggu, dan menambahkan bahwa suhu tidak akan mereda hingga Rabu (1/5).
Perusahaan listrik negara Vietnam juga mendesak konsumen untuk tidak bekerja terlalu keras pada unit AC mereka, dan memperingatkan bahwa konsumsi listrik telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir.
Departemen meteorologi Malaysia mengeluarkan peringatan cuaca panas pada Minggu untuk 16 wilayah yang mencatat suhu antara 35 dan 40 derajat selama tiga hari berturut-turut.
Sebanyak 45 kasus penyakit yang berhubungan dengan panas telah dilaporkan di negara tersebut pada 13 April, kata kementerian kesehatan, tanpa menyebutkan secara spesifik kapan mereka mulai melacak kasus-kasus tersebut.
Dua kematian akibat serangan panas telah dilaporkan, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Di negara kota tetangga Singapura, layanan meteorologi mengatakan suhu di negara itu bisa melonjak lebih tinggi pada tahun 2024 dibandingkan tahun lalu, yang merupakan tahun terpanas keempat di Singapura sejak pencatatan dimulai pada tahun 1929.
Hari terpanas di Singapura yang tercatat adalah 13 Mei tahun lalu ketika suhu maksimum harian tertinggi mencapai 37 derajat Celcius.
Sejak bulan lalu, beberapa sekolah telah melonggarkan peraturan tentang seragam untuk memungkinkan siswa mengenakan pakaian pendidikan jasmani yang lebih nyaman di tengah cuaca panas yang terus-menerus.
Sementara itu, suhu yang lebih hangat di negara berpenduduk terpadat di Asia Tenggara, Indonesia, mendorong lonjakan kasus demam berdarah, dengan jumlah kasus meningkat dua kali lipat menjadi 35.000 dari 15.000 pada tahun sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan.
Pola cuaca El Nino telah memperpanjang musim kemarau dan suhu yang lebih panas mempercepat siklus hidup nyamuk, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Indonesia Siti Nadia Tarmizi kepada Antara.