24.4 C
Indonesia

Transkrip Komunikasi Ungkap Kemungkinan Penyebab Tabrakan Japan Airlines

Must read

JEPANG – Otoritas Jepang mulai menemukan beberapa hal yang diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan pesawat di Bandara Haneda, Tokyo, pada Selasa (2/1) lalu.

Kecelakaan itu melibatkan pesawat Japan Airlines (JAL) yang terbang dari Bandara New Chitose Hokkaido dan pesawat pengangkut bantuan Penjaga Pantai Jepang (JCG).

Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan kobaran api melahap pesawat JAL yang sebelumnya mengangkut 379 orang, sementara pesawat JCG kehilangan lima dari enam krunya.

Atas peristiwa yang menghebohkan itu, Pemerintah Jepang pada Rabu (3/1) pagi langsung menggelar investigasi untuk menemukan penyebab kecelakaan.

Pada hari yang sama, Menteri Perhubungan Jepang Tetsuo Saito merilis transkrip komunikasi antara menara pengontrol lalu lintas udara Bandara Haneda dengan pesawat JAL dan pesawat JCG selama empat menit sebelum kecelakaan.

Melansir The Japan Times, transkrip tersebut menunjukkan bahwa pesawat JAL telah mendapatkan izin untuk mendarat, sementara pesawat JCG–yang berukuran lebih kecil–belum diizinkan untuk lepas landas.

Seorang pejabat dari biro penerbangan sipil Jepang mengatakan bahwa tidak ada indikasi dalam transkrip tersebut bahwa pesawat JCG telah diberikan izin untuk lepas landas.

Kapten pesawat JCG mengatakan ia memasuki landasan pacu setelah mendapat izin, sambil mengakui bahwa tidak ada indikasi dalam transkrip bahwa ia telah diizinkan untuk melakukannya.

“Kementerian Perhubungan menyampaikan materi yang obyektif dan akan bekerja sama sepenuhnya dalam … penyelidikan untuk memastikan kita bekerja sama mengambil semua tindakan keselamatan yang mungkin dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” kata Saito kepada wartawan.

Investigasi terkait kecelakaan ini masih terus dilakukan oleh Badan Transportasi Keselamatan Jepang (JTSB) dengan menggandeng sejumlah agensi di Prancis dan Inggris.

Hal itu dilakukan karena pesawat Airbus A350 yang digunakan dalam penerbangan JAL dibuat di Prancis, sementara dua mesin Rolls-Royce-nya dibuat di Inggris.

Pihak berwenang mengatakan, JTSB telah menemukan perekam suara dari pesawat JCG.

Sementara itu, polisi Tokyo dilaporkan tengah menyelidiki apakah kemungkinan kelalaian profesional menyebabkan kematian dan cedera.

Polisi membentuk unit khusus di bandara untuk menyelidiki dan berencana mewawancarai mereka yang terlibat, kata seorang juru bicara, namun menolak mengatakan apakah mereka sedang memeriksa kekhawatiran atas kelalaian tersebut.

“Ada kemungkinan besar terjadi kesalahan manusia,” kata analis penerbangan Hiroyuki Kobayashi, yang merupakan mantan pilot JAL.

“Kecelakaan pesawat sangat jarang terjadi karena satu masalah, jadi menurut saya kali ini juga ada dua atau tiga masalah yang menyebabkan kecelakaan itu,” tambahnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru