20.5 C
Indonesia

Dukung Palestina, Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Must read

KOLOMBIA – Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan negaranya akan memutus hubungan dengan Israel seiring dengan “genosida” yang dilakukan negara itu di Gaza, Palestina.

Pengumuman itu disampaikan Petro, yang merupakan presiden sayap kiri pertama Kolombia, dalam rapat umum May Day di Alun-Alun Bolivar di Bogota, Rabu (1/5).

“Besok (Kamis), hubungan diplomatik dengan Israel akan terputus karena (Israel) memiliki pemimpin yang melakukan genosida,” ujarnya, dilansir dari AFP.

Baca Juga:

Petro dikenal sebagai salah satu pemimpin dunia yang lantang menyuarakan kritiknya terhadap serangan Israel di Gaza.

Kepada ribuan pendukungnya, ia mengatakan bahwa dunia tidak dapat menerima genosida dan pemusnahan seluruh rakyat.

“Jika Palestina mati, maka umat manusia pun mati,” katanya, yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari massa.

Pada Februari, ia menghentikan pembelian negara atas senjata Israel setelah 100 orang tewas saat mengantre bantuan di Gaza.

Sebelumnya, pada Oktober, ia menyebut Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menggunakan bahasa yang mirip dengan apa yang dikatakan “Nazi tentang orang Yahudi” tentang rakyat Gaza.

Hal itu pun membuat Israel mengumumkan penghentian ekspor keamanan ke Kolombia.

Petro juga dituduh menyatakan dukungan terhadap “kekejaman yang dilakukan oleh teroris Hamas”, dan Israel mengklaim hal tersebut memicu antisemitisme dan memanggil duta besar Kolombia.

Sebagai balasan, Bogota meminta utusan Israel meninggalkan negara Amerika Selatan itu.

“Masyarakat demokratis tidak bisa membiarkan Nazisme kembali berkuasa dalam politik internasional,” ujar Petro saat itu.

Mengetahui pengumuman pada Rabu, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menuduh Petro memberi penghargaan kepada Hamas.

Ia mengatakan bahwa Petro berpihak pada “monster paling tercela yang dikenal umat manusia” dan menyebutnya sebagai “presiden yang penuh kebencian dan antisemit”.

Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara akan tetap hangat meskipun sang presiden bertindak demikian, lapor CNN.

Sementara itu, Hamas mengatakan pihaknya “sangat menghargai” posisi Petro dan menyerukan agar negara-negara lain untuk mengikutinya.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu menyampaikan bahwa keputusan tersebut adalah “kemenangan atas pengorbanan rakyat kami dan tujuan mereka yang adil”.

Kolombia bergabung dengan Afrika Selatan, Belize, dan Bolivia yang telah lebih dulu memutuskan hubungan dengan Israel. Sejumlah negara lain juga telah menarik diplomat mereka dari kawasan tersebut.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru