THE EDITOR – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman diketahui telah memecat direktur berinisial IM yang dikabarkan mengundang langsung calo di Cafe Starbuck di salah satu apartemen di Jakarta Timur untuk membahas tentang proyek lahan rawa beberapa waktu lalu.
Dalam keterangan yang diterima oleh Redaksi The Editor pada Selasa (10/9/2024) sore, IM diketahui telah dicopot dari jabatannya karena ketahuan ikut main mata dengan calo dalam pengadaan barang dan jasa di Kementerian Pertanian.
Pencopotan dikabarkan dilakukan pada hari Selasa (10/9/2024) pagi karena Amran ternyata baru mendapat laporan tentang aksi IM pada subuh di hari yang sama.
Siapa IM?
Dari data yang berhasil dihimpun oleh redaksi, IM adalah pegawai dari kementerian lain yang diangkat oleh Andi Amran Sulaiman di tahun 2018, tepatnya di bulan Juli.
Kabarnya, orang-orang yang diangkat langsung oleh Menteri Amran memiliki kepribadian buruk karena merasa diistimewakan oleh menteri.
Staf eksternal direktur Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP Kementan) yang enggan disebutkan namanya mengatakan bila direktur-direktur, termasuk IM dan dirjen merasa diri mereka kebal hukum karena memiliki wewenang dan keistimewaan yang lebih tinggi ketimbang pejabat lain yang sudah bekerja di kementerian pertanian selama puluhan tahun.
IM dikatakan bermain mata dengan calo untuk proyek lahan rawa di tahun 2018 lalu. Dengan kata lain, IM cukup berani menyusun pertemuan dengan para calo proyek padahal baru beberapa bulan menjabat di posisi barunya di Kementerian Pertanian.
Namun, dari salah satu mantan pejabat Kementan yang menghubungi The Editor pada Selasa (10/9/2024) kemarin mengatakan bila IM adalah seorang direktur yang memiliki kedekatan dengan Wapres Maarif Amin.
Hingga berita ini ditayangkan, belum terkonfirmasi apakah ada kaitan antara Andi Amran Sulaiman, Wapres Maaruf Amin, IM dan calo proyek lahan rawa. Redaksi akan terus mencaritahunya untuk anda.
Mengapa Lahan Rawa?
Lahan rawa diketahui menjadi salah satu proyek strategis pemerintahan Joko Widodo di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman di Kementerian Pertanian.
Penyusutan lahan di Indonesia membuat pemerintah mengembangkan program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (SERASI) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan pangan.
Kepala PRTP BRIN Yudhistira Nugraha mengatakan bila lahan rawa memiliki potensi cukup besar untuk dijadikan sebagai area tanaman padi. Saat ini, lebih dari 1 juta hektar lahan rawa yang akan digunakan untuk produksi padi, demikian juga tanaman pangan dan palawija termasuk komoditas perkebunan lainnya.