THE EDITOR – Calo Proyek di lingkup Kementerian Pertanian seperti di Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP) memang bukan hal yang baru lagi.
Dalam sebuah wawancara ekslusif dengan staf eksternal, yang enggan disebutkan namanya, diketahui bila pernah ada pertemuan antara salah satu direktur di Ditjen PSP Kementan berinisial ‘IM’ dengan calo atau broker terkait proyek ‘Lahan Rawa’.
Pertemuan ini kabarnya dilakukan oleh salah satu direktur yang berasal dari Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan di tahun 2018 lalu.
Katanya, Direktur IM mengundang langsung sang calo proyek untuk bertemu di Cafe Starbuck salah satu apartemen di kawasan Jakarta Timur. Pertemuan terjadi sekitar pukul 05.00 sore hingga pukul 08.00 WIB malam.
Pertemuan dilakukan di Cafe Starbuck karena IM tinggal di atas apartemen tersebut.
APA YANG DIBAHAS?
Dalam pertemuan itu, pria tersebut mengatakan bila IM ingin tahu jumlah alat berat yang akan dipakai untuk mengolah lahan rawa di Kalimantan Selatan dan kawasan lain di Indonesia.
Pertemuan di cafe tersebut dilakukan di luar jam kantor dan hanya dihadiri oleh IM dan calo yang dikatakan adalah seorang pria paruh baya.
“Ibu ketemu 1 orang. Dia yang akan urus lahan rawa,” katanya.
“Jadi, sebelum ke lahan rawa, ketemuan dulu sama Ibu. Saya biasanya duduk menunggu mereka akan rapat,” tambahnya lagi.
Pertemuan antara ‘IM’ dan calo-calo Lahan Rawa sering sekali terjadi di tahun 2018 lalu.
IM juga diinformasikan berasal dari kementerian lain yang diangkat oleh Andi Amran Sulaiman di tahun 2018, tepatnya di bulan Juli.
Pengangkatan semacam ini, lanjutnya, membuat banyak direktur, termasuk IM, seolah kebal hukum karena merasa memiliki wewenang dan keistimewaan yang lebih tinggi ketimbang pejabat lain yang sudah bekerja di kementerian pertanian selama puluhan tahun.
MENTERI PERTANIAN INGIN TANGKAP CALO DI KEMENTAN
Sebagai informasi, Mentan menerima laporan pengaduan masyarakat yang mengadukan bahwa masih ada orang-orang yang meminta fee untuk dapat di klik dalam pengadaan alat dan mesin pertanian melalui e-katalog.
Orang tersebut mengaku mempunyai kedekatan dengan salah satu pejabat di Kementan dan telah menerima sejumlah uang persekot fee. Permasalahan tersebut telah dilaporkan kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Dalam catatan Kementan, pernah dalam satu hari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencopot lima pejabat direktorat jenderal, mulai dari dirjen dan empat direktur, yang dilakukan sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mereka sebagai tersangka kasus korupsi.
Pernah pula terjadi seorang staf Kementan meminta fee ratusan juta rupiah pada pengusaha atas nama Mentan, namun saat Mentan Andi Amran mengetahui hal tersebut, yang bersangkutan langsung dipecat hari itu juga.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memerintahkan jajaran Inspektorat Jenderal (Itjen) untuk memeriksa pihak tertentu terkait dugaan praktik calo atau broker pengadaan barang meminta fee 20 persen guna memperoleh kontrak. Amran tak segan melaporkan kepada aparat penegak hukum jika praktik tidak terpuji tersebut dijalankan.
“Hari ini saya memerintahkan kepada Inspektur Jenderal untuk melaporkan ke aparat penegak hukum terkait pengaduan yang saya terima, bahwa ada orang calo/broker yang menjanjikan kepada calon penyedia untuk memperoleh pengadaan di Kementan harus menyetor 15-20% dari nilai kontrak,” ujar Mentan seperti disadur dari Sindo News pada Senin (9/9/2024).
Sebelumnya Inspektorat Jenderal telah memeriksa pihak-pihak yang terkait pengaduan dan hasil pemeriksaan diduga kuat ada unsur pidana umum dan pidana khusus.
“Saya telah memerintahkan Irjen untuk melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terkait pengaduan masyarakat yang saya terima sebelum dilaporkan kepada aparat penegak hukum,” jelas Andi Amran Sulaiman.