24.3 C
Indonesia

Eksportir: KBRI Mesir Satu-Satunya Mesin Diplomasi Aktif Bagi Eksportir Indonesia!

Must read

THE EDITOR – Menghadapi Indonesia Emas 2045 mendatang tampaknya tidak akan terasa berat bila seluruh elemen pemerintah dapat bekerja dan menjalin komunikasi seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Indonesia di Kairo, Mesir. 

Dalam sebuah pertemuan lewat online, The Editor mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung proses Business Pitching antara pengusaha lokal Indonesia yang bergerak di bisnis ekspor dengan Atase Perdagangan dan Staf KBRI Indonesia di Kairo, Mesir.

Dalam pertemuan bisnis yang berlangsung pada tanggal 4 Juni 2025 pukul 20.00 WIB, 11 eksportir Indonesia yang berasal dari seluruh Indonesia tampak sudah menanti kehadiran perwakilan KBRI Mesir.

Baca Juga:

Wajah para peserta terlihat tegang, namun antusias menanti kehadiran seluruh tamu undangan yang sudah mendaftarkan terlebih dahulu.

Tim KBRI Kairo seluruhnya terlihat tepat waktu dan menanti dengan sabar serta wajah yang ramah. 

“Selamat datang semua para eksportir asal Tanah Air,” kata Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mesir Syahran Bhakti mengawali perjumpaan tersebut dengan wajah ramah.

Peserta yang tadinya tegang, perlahan mulai cair dan senyum juga terlihat di wajah mereka masing-masing.

Syahran dengan sabar memberi waktu bagi setiap eksportir untuk menjelaskan komoditi barang yang mereka ingin ajukan ke pasar Mesir. Tak hanya itu, Ia juga membekali setiap eksportir dengan kategori dan standarisasi mutu yang perlu dicapai oleh para eksportir bila ingin berlaga di Pasar Mesir dan Timur Tengah.

PARA EKSPORTIR KAGET DAN PERCAYA ANGIN KESUKSESAN AKAN BERHEMBUS DARI MESIR

Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mesir Syahran Bhakti saat menyapa lebih dari 15 pelaku ekspor asal Indonesia melalui pertemuan daring pada tanggal 4 Juni 2025 pukul 20.00 WIB (FOTO: Hasil tangkapan layar Zoom Meeting/Humas KBRI MESIR/THE EDITOR)
Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mesir Syahran Bhakti saat menyapa lebih dari 15 pelaku ekspor asal Indonesia melalui pertemuan daring pada tanggal 4 Juni 2025 pukul 20.00 WIB (FOTO: Hasil tangkapan layar Zoom Meeting/Humas KBRI MESIR/THE EDITOR)

Pertemuan yang tidak biasa dan jarang terjadi ini mendapat banyak pujian dari peserta eksportir yang hadir dalam pertemuan secara daring tersebut.

Perlu diketahui, jemput bola ala KBRI Mesir dalam memperkenalkan produk Indonesia di pasar Mesir memang sudah diketahui oleh banyak pihak. Namun, tidak banyak kedutaan Indonesia di luar negeri yang merangkul hangat pengusaha lokal asal Indonesia agar berani bersaing di luar negeri secara daring. Kebijakan ala KBRI Mesir ini menuai pujian dari pengusaha eksportir yang sebagian di antaranya ada yang masih dalam tahap belajar jadi eksportir.

Siti Aisyah dari SJI Oleo misalnya, perusahaan produksi minyak sawit dari Sumatera mengungkapkan bila kesempatan untuk bertemu secara online dengan pihak KBRI Mesir menjadi pertemuan yang sangat penting bagi mereka. Pasalnya, selama ini pasar minyak sawit kebanyakan diisi oleh perusahaan besar yang telah puluhan tahun malang melintang di bisnis tersebut.

“Dengan pertemuan ini kami perusahaan menengah juga merasa diberi waktu dan kesempatan untuk dikenal pak. Kami senang, terima kasih atas kesempatannya,” ungkap Siti.

Pihak SJI Oleo juga terlihat sangat antusias sehingga mereka menghadirkan pegawai yang berada di pabrik, beberapa marketing serta pemilik perusahaan sendiri.

Siti mengatakan bila SJI Oleo siap menjawab permintaan pasar Mesir dan berharap besar agar pemerintah mau membantu mereka untuk berkembang.

“Semoga ini menjadi awal yang baik. Kami siap menjawab kebutuhan pasar Mesir,” kata Andika dari tim SJI Oleo.

SJI Oleo diketahui memiliki reputasi bagus untuk kegiatan olah ekspor minyak sawit. Kata Andika, permintaan pasar Mesir atas spesifikasi produk olahan sawit yang masuk ke perusahaan mereka akan mereka jawab dengan profesional dan bertanggung jawab.

Siti Aisyah dari SJI Oleo, perusahaan produksi minyak sawit dari Sumatera tengah berbincang dengan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mesir Syahran Bhakti (FOTO: Hasil tangkapan layar Zoom Meeting/Humas KBRI MESIR/THE EDITOR)
Siti Aisyah dari SJI Oleo, perusahaan produksi minyak sawit dari Sumatera tengah berbincang dengan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mesir Syahran Bhakti (FOTO: Hasil tangkapan layar Zoom Meeting/Humas KBRI MESIR/THE EDITOR)

Perlu diketahui, dalam pertemuan ini, KBRI Mesir langsung mengarahkan agar pembeli asal Mesir segera bertemu dengan pihak SJI Oleo usai Lebaran Idul Adha ini. Tujuannya adalah untuk mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung dan membahas kebutuhan barang yang sebelumnya sudah diketahui bersama.

Kata Andika, sikap cepat KBRI Mesir ini adalah jawaban bagi kesuksesan eksportir lokal. 

“Kami sangat apresiasi dan kami siap,” tegasnya.

Lain lagi dengan Septiawan dari CV Anugerah Alam Mulya yang khusus menyediakan bubuk cokelat. Ia secara langsung mengapresiasi langkah pemerintah, khususnya KBRI Mesir yang mau menjalin komunikasi langsung dengan para eksportir.

“Belum pernah ada pihak kedutaan yang tangannya terbuka langsung pada eksportir seperti ini. Sabar lagi dan diajari supaya bisa memahami harga yang bisa diajukan sehingga tidak rugi,” ungkap Septiawan yang sudah sering mengekspor bubuk cokelat ke luar negeri.

Menurutnya, Atase Perdagangan Mesir Syahran sangat paham kondisi para eksportir menengah asal Indonesia. Ia berharap KBRI Indonesia lainnya di dunia dapat mencontoh KBRI Mesir sehingga perdagangan internasional Indonesia semakin lebar.

KBRI MESIR JADI SATU-SATUNYA MESIN DIPLOMASI YANG AKTIF DI DUNIA

Hal senada juga dikatakan oleh Rizki dari CV Rasya Badlyah yang bergerak di bisnis ekspor kopi arabika dari Aceh, Indonesia. Ia mengatakan bila selama pengalamannya berbisnis ekspor kopi, baru KBRI Mesir yang secara langsung melakukan pertemuan rutin bersama para eksportir kelas menengah dan pemula.

“KBRI Mesir satu-satunya mesin diplomasi yang aktif di dunia Ini,” ungkapnya senang.

Hal semacam itu diakui Rizki sangat jarang dilakukan oleh KBRI lain di dunia dan meningkatkan rasa percaya dirinya akan iklim perdagangan yang lebih baik lagi di masa depan.

“Acara seperti itu kami harap bisa dilakukan sesering mungkin. Kami siap berbincang langsung dengan pembeli asal Mesir juga bila difasilitasi oleh KBRI Mesir. KBRI Mesir mantablah,” kata Rizki.

Sebagai pemain kopi, Rizki mengatakan bila kopi arabika dari Gayo, Aceh yang Ia produksi memiliki kualitas yang tinggi dan berada di atas rata-rata.

Rizki dari CV Rasya Badlyah tengah memperhatikan bagan kebutuhan kopi pasar di Mesir (kanan) yang disediakan langsung oleh pihak KBRI Mesir saat mendengarkan komoditi siap ekspor dari Gayo, Aceh lewat daring (FOTO: Hasil tangkapan layar Zoom Meeting/Humas KBRI MESIR/THE EDITOR)
Rizki dari CV Rasya Badlyah tengah memperhatikan bagan kebutuhan kopi pasar di Mesir (kanan) yang disediakan langsung oleh pihak KBRI Mesir saat mendengarkan komoditi siap ekspor dari Gayo, Aceh lewat daring (FOTO: Hasil tangkapan layar Zoom Meeting/Humas KBRI MESIR/THE EDITOR)

Ia juga tak memungkiri bila pengalaman berbincang dengan Atase Perdagangan KBRI Mesir  dan seluruh staf secara langsung menurutnya menjadi pengalaman yang sangat berharga dan tidak terlupakan.

“Ada KBRI yang mau mendengar dan menjembatani pembeli dan penjual seperti ini sepertinya baru kali ini ya. Biasanya hanya lewat expo saja dan tidak semua orang tahu expo kapan diadakan,” ungkapnya.

Untuk itu, Ia berharap KBRI Mesir mau membuka peluang bagi dibukanya kopi berkualitas tinggi asal Indonesia, terutama Aceh untuk bersaing di dunia internasional. Karena selama ini banyak pembeli asing yang mencari kopi lokal Indonesia dengan harga murah karena memang suka dengan cita rasanya. Namun, tidak banyak yang tahu bila Indonesia sudah memiliki spesifikasi biji kopi yang berstandar internasional dan bersaing dengan biji-biji kopi langka di dunia.

Misalnya Arabika Luwak Liar Gayo, Arabika Wine Gayo, Arabika Natural Gayo, Arabika Honey Gayo, Arabika Peaberry, Arabika Fullwashed, Arabika Semi Washed, Arabika Grade 1, Arabika Natural Anaerob dan Arabika Natural.

“Kopi kami sudah memiliki hasil uji lab dan banyak peminatnya. Kami ingin agar kopi Indonesia dikenal di luar negeri karena keunikan rasa dan bersaing dengan kopi mahal karena memang kami mampu menghasilkan yang sesuai dengan standar internasional seperti aturan warna, kekeringan, cita rasa, aroma, tingkat keasaman dan lain sebagainya,” ungkap Rizki.

Harga untuk kopi-kopi yang disiapkan khusus untuk pasar kelas atas tersebut diakui Rizki memang cukup mahal dan sudah banyak peminatnya dari Timur Tengah. Untuk itu, Ia harap KBRI Mesir juga membuka peluang bagi UMKM menengah yang berani dan siap menyediakan kopi berkualitas tinggi untuk masuk ke Pasar Negeri Piramida itu.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru