JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) angkat bicara terkait serangan yang diluncurkan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4).
Lewat pernyataan yang diunggah ke platform media sosial X pada Minggu (14/4), Kemlu mengatakan bahwa Indonesia sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri.
Indonesia juga mendesak agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah.
“Termasuk menghentikan pendudukan ilegal Palestina dan berbagai pelanggaran hukum internasional oleh Israel,” tulis Kemlu.
Lebih lanjut, Kemlu menyampaikan bahwa penyelesaian masalah Palestina yang adil melalui Two-State Solution akan menjadi kunci terciptanya stabilitas keamanan Kawasan.
Diketahui, serangan Iran terhadap Israel pada akhir pekan lalu dilaporkan merupakan balasan atas serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang diduga dilakukan Israel pada 1 April 2024.
Serangan Israel tersebut menewaskan 13 orang, termasuk Mayor Jenderal Iran Mohammad Reza Zahed dan enam orang berkewarganegaraan Iran lainnya.
Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim serangan-serangan pada Sabtu berlangsung sukses sesuai sasaran.
Mereka mengaku berhasil menghancurkan fasilitas vital militer Israel yang sebelumnya digunakan untuk menyerang konsulat Iran di Damaskus.
Kepala Staf IRGC Mohammad Bagheri juga menyebut tidak ada rencana untuk serangan lainnya sebagai kelanjutan dari operasi tersebut.
“Kami menilai operasi ini telah berhasil dan operasi ini berakhir sesuai opini kami. Tak ada rencana untuk melanjutkan operasi,” ujarnya.
Iran dilaporkan meluncurkan 300 rudal dan berbagai jenis drone ke wilayah Israel, memicu kepanikan warga di seluruh negeri dan dikeluarkannya perintah untuk berlindung di bunker-bunker anti bom.