DUNIA – Dalam artikel yang dirilis oleh JW.ORG sebelumnya disebutkan cerita tentang Kroesus yang tertipu karena mendengarkan ramalan seorang peramal dari Delfi. Akibatnya, Kroesus dikalahkan oleh raja Persia. Namun, ramalan Alkitab sangat berbeda. Alkitab berisi nubuat yang luar biasa tentang raja Persia itu. Nubuat itu menjadi kenyataan sampai perincian yang terkecil.
Sekitar tahun 732 SM, Nabi Yesaya menuliskan sebuah nubuat yang menakutkan, yakni Babilon akan jatuh. Yesaya memberikan perinciannya sebagai berikut: seorang pemimpin bernama Kores akan menjadi penakluknya, air Sungai Efrat yang bagaikan benteng pelindungnya akan dikeringkan dan pintu-pintu gerbang kota tidak tertutup.
Sekitar 200 tahun kemudian, pada tanggal 5 Oktober 539 SM, nubuat itu tergenapi hingga perincian terkecil. Sejarawan Yunani bernama Herodotus (abad kelima SM) meneguhkan cara kejatuhan Babilon.
Menurut Herodotus, seorang ahli sejarah dari Yunani, pasukan yang dipimpin Kores mengalihkan aliran Sungai Efrat, sungai yang melewati kota Babilon. Karena strategi Kores ini, pasukannya bisa masuk ke kota Babilon dengan berjalan di dasar sungai. Setelah mengalahkan Babilon, Kores membebaskan orang Yahudi yang ditawan di kota itu dan mengizinkan mereka kembali untuk membangun Yerusalem yang dihancurkan 70 tahun sebelumnya.
Yesaya memberikan prediksi lebih lanjut yang mengejutkan berkenaan dengan Babilon, yaitu “Babilonia tidak akan pernah didiami”. Dengan kata lain, Yesaya dengan mengatakan bahwa Babilonia, sebuah kota yang paling megah dan dipuja oleh banyak orang akan terlantar secara permanen adalah tindakan yang sangat berani.
Biasanya kita yakin kota seperti itu akan dibangun kembali jika runtuh. Meskipun kota Babilon masih bertahan untuk suatu waktu setelah ditaklukkan, kata-kata Yesaya akhirnya terbukti benar. Dewasa ini, lokasi Babilon kuno “rata, panas, lengang dan berdebu,” seperti dikutip oleh majalah Smithsonian.
Masih ada banyak nubuat Alkitab lainnya yang juga menjadi kenyataan sampai ke perincian terkecil. Apa itu?
1. 2 Timotius Pasal 3:1-5 menuliskan bahwa di hari terakhir seperti ini orang-orang akan mencintai diri sendiri, mencintai uang, membanggakan diri, merasa diri hebat, menghina, tidak taat kepada orang tua, tidak berterima kasih, tidak setia, tidak punya kasih sayang, tidak mau berdamai, memfitnah, tidak punya pengendalian diri, garang, tidak menyukai kebaikan, berkhianat, keras kepala, sombong, mencintai kesenangan bukannya mencintai Allah, berpura-pura mengabdi kepada Allah padahal menolak bimbingan kuasa-Nya.
2. Injil Matius Pasal 24:6, 7 menuliskan bahwa akan banyak terjadi peperangan saat Kerajaan Allah ditegakkan. Menurut perkiraan, sejak tahun 1914 ada lebih dari 100 juta orang yang tewas karena perang dan konflik bersenjata. Jumlah ini bahkan melebihi jumlah penduduk di banyak negara. Bayangkan berapa banyak orang yang berduka dan menderita. Sayangnya, ini tidak membuat bangsa-bangsa berhenti berperang.
3. Injil Matius Pasal 24:7 menuliskan bahwa akan ada kekurangan makanan. Program Pangan Dunia mengatakan bahwa kita punya cukup banyak makanan untuk semua orang, tapi ada 815 juta orang atau satu dari sembilan orang yang tidur dalam keadaan lapar setiap malam. Dan ada lebih banyak orang lagi yaitu satu dari tiga yang kekurangan gizi. Diperkirakan bahwa setiap tahun, ada sekitar tiga juta anak yang meninggal karena kelaparan.
4. Injil Lukas Pasal 21:11 menuliskan bahwa akan ada gempa bumi yang besar. Setiap tahun, ada sekitar 50.000 gempa bumi yang cukup besar sehingga bisa dirasakan manusia. Sekitar 100 di antaranya merusak bangunan dan kira-kira setahun sekali ada satu gempa yang sangat besar. Menurut sebuah perkiraan, antara tahun 1975 dan 2000, ada 471.000 orang yang meninggal akibat gempa.
5. Injil Matius Pasal 24:14 mengatakan bahwa setelah seluruh bumi mengetahui tentang kabar baik ini, maka akhir itu akan datang. Artinya pemerintahan manusia akan berakhir dan pemerintahan Kerajaan Allah akan dimulai.