JEPANG – Pantai Suishohama di Kota Mihama, Prefektur Fukui, Jepang, pada Minggu (16/7) menjadi saksi atas serangan lumba-lumba terhadap pengujung.
Pejabat mengatakan, sebanyak empat perenang terluka dalam serangan lumba-lumba yang terjadi di pantai yang berlokasi di pusat Jepang itu.
Melansir BBC, seorang pria berusia 60-an tahun adalah korban pertama yang diserang oleh mamalia itu.
Ditabrak beberapa meter dari lepas pantai, pria itu setelahnya menderita patah tulang rusuk dan mendapat gigitan di tangannya.
Masih pada pagi yang sama, lumba-lumba juga menyerang seorang pria lainnya yang berusia 40-an tahun. Pria kedua itu pun mendapat beberapa gigitan di tangannya.
Ketika hari sudah bergulir, dua orang pengunjung lainnya terluka atas alasan yang sama.
Polisi setempat mengatakan, Prefektur Fukui kini telah mencatat total enam serangan serupa sepanjang tahun ini.
Imbauan bagi pengunjung untuk menghindari atau menyentuh lumba-lumba telah dipasang di area pantai.
Sementara lumba-lumba biasanya tidak agresif terhadap manusia, permusuhan terhadap perenang tidak pernah terdengar.
Para ilmuwan berpendapat bahwa lumba-lumba hidung botol liar merasa berenang bersama manusia “sangat menegangkan”, menemukan bukti bahwa hal itu mengganggu rutinitas perilaku mereka.
Di Republik Irlandia, dua wanita terluka dalam kurun waktu sepuluh hari pada tahun 2013 oleh lumba-lumba yang sama. Salah satu dari mereka menderita patah tulang rusuk.
Setahun kemudian, lima perenang harus diselamatkan di lepas pantai Irlandia ketika seekor lumba-lumba mengepung mereka dengan agresif.
Selain permusuhan terhadap manusia, lumba-lumba terkadang diketahui berperilaku sangat kasar terhadap sesama makhluk laut.
Di Cornwall, barat daya Inggris, lumba-lumba hidung botol terlihat melemparkan porpois ke udara sebagai bagian dari serangan agresif.
Baca juga: Awalnya Bikin Gemas, Berang-Berang Laut di California Kini Jadi Teror
