21.4 C
Indonesia

Kisah Sukses Reyri Kaswanda, Petani Muda Dayak Yang Berhasil Tanam Jagung Di Atas Lahan Berpasir

Must read

THE EDITOR – Reyri Kaswanda (33), petani muda asal suku Dayak, Kalimantan Tengah berhasil memukau banyak orang karena kegigihannya mengembangkan sistem pertanian di daerahnya dengan menanam jagung di atas lahan yang mengandung pasir.

Rey, panggilan akrab pria ini, berasal dari Desa Tanjung Riu, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Indonesia.

Kondisi lahan yang dibuka oleh Rey terlihat masih dipenuhi oleh pasir putih (FOTO: istimewa/THE EDITOR)
Kondisi lahan yang dibuka oleh Rey terlihat masih dipenuhi oleh pasir putih (FOTO: istimewa/THE EDITOR)

Wilayah Kabupaten Gunung Mas memang terkenal sebagai daerah penghasil pasir. Rey sendiri harus memilih tanah lumpung berpasir karena rata-rata struktur tanah kabupaten tersebut berbukit dan memiliki potensi pertambangan.

Baca Juga:

Namun, bagi Rey, yang merupakan seorang pengusaha ini, kondisi tanah yang dipenuhi pasir ini bukan halangan. 

35 hektar tanah di Desa Tanjung Ia olah dengan kotoran selama 1 bulan agar derajad keasaman tanah dapat di netralkan.

BAGAIMANA AWALNYA?

Untuk memulai pekerjaan barunya sebagai petani, Rey mulai aktif menaburkan kotoran sapi di atas tanah pada bulan Januari 2024.

Dengan merekrut pekerja tetap dan pekerja harian lepas, 30 ton kotoran hewan kering yang sudah siap tabur di setiap balur tanah yang sudah digemburkan (dirotari).

Ia juga mulai mengaktifkan lahan tidur yang Ia pakai milik dari warga setempat di desa itu. Sehingga Ia perlu membersihkan semua lahan dari tumbuh-tumbuhan dan ranting yang mengganggu.

Di saat yang bersamaan, masyarakat setempat juga sangat bahagia dengan aktifitas baru Rey karena mereka bisa mendapat penghasilan tambahan dari sistem pertanian tersebut.

Ini adalah tahap terakhir dimana kotoran sapi berwarna cokelat terang disebar di titik-titik lubang bakal tempat benih ditanam. Tapi sebelumnya, kotoran sapi ditabur secara merata saat dirotari (FOTO: istimewa/THE EDITOR)
Ini adalah tahap terakhir dimana kotoran sapi berwarna cokelat terang disebar di titik-titik lubang bakal tempat benih ditanam. Tapi sebelumnya, kotoran sapi ditabur secara merata saat dirotari (FOTO: istimewa/THE EDITOR)

Ternyata, Rey membuat sistem bagi hasil dengan setiap masyarakat yang meminjamkan lahannya kepadanya.

Sistem perjanjian ini diterima dengan baik oleh masyarakat pemilik lahan yang semuanya adalah Orang Dayak.

Biasanya, masyarakat Desa Tanjung Riu lebih menyukai usaha pertambangan sebagai mata pencaharian mereka.

Daerah Gunung Mas memang terkenal dengan kualitas emas yang bagus dan jumlah tambang emas rakyat juga ada di sana.

Jadi, hobi baru Rey ini diterima dengan baik oleh mereka karena dianggap berpeluang menjadi bisnis jangka panjang baru bagi mereka.

MENGAPA MENJADI PETANI ADALAH HOBI BAGI REY?

Rey awalnya bukan seorang petani. Dia adalah seorang pengusaha yang aktif di bidang infrastruktur pembangunan.

Karena latar belakang ini, Ia dikenal pernah bekerja di perusahaan salah satu perusahaan vendor tower Indosat.

Tapi, Ia memilih untuk kembali ke kampung halamannya untuk membangun kabupaten tempat Ia tinggal.

Di Gunung Mas sendiri, Rey bekerja sebagai perencana infrastruktur yang mengerjakan proyek pembangunan gedung pemerintah dan swasta.

Mastu, salah satu pekerja Reyri tengah berpose di depan timun hasil panen dari ladang berpasir (FOTO: istimewa/THE EDITOR)

Mastu, salah satu pekerja Reyri tengah berpose di depan timun hasil panen dari ladang berpasir (FOTO: istimewa/THE EDITOR)

Namun, tren petani muda yang tengah digaungkan oleh Andi Amran Sulaiman dan Presiden Prabowo Subianto cukup menarik hatinya.

Tanpa berpikir panjang, Ia mulai menyusun strategi dengan membagi wilayah tanam itu menjadi 2 bagian, yaitu pertanian dan peternakan.

45 ekor sapi diletakkan di lahan 1 hektar lahan yang sudah Ia buka. Sementara itu sisanya Ia tanami tebon jagung untuk pakan sapi, dan tanaman budidaya seperti jagung hibrida, tomat, cabai, timun, kacang dan gambas.

Petani setempat juga sangat senang karena cabai dan tomat juga dipakai untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari.

Jadi, selain mendapat keuntungan berupa uang hasil penjualan, tetapi juga bisa memenuhi kebutuhan dapur mereka.

REY OPTIMIS DAN TERUS BERINOVASI

Dalam perjalanannya, sebagai seorang pebisnis, menurut Rey, ladang yang Ia tanami belum mengembalikan modal usaha yang Ia investasikan.

Tapi, Rey ternyata sudah menghitung bahwa Ia akan mendapatkan keuntungan di tahun ke-2 atau ke-3.

Tidak ada yang percaya bila Reyri berhasil menanam tomat di atas tanah yang mengandung pasir putih (FOTO: istimewa/THE EDITOR)
Tidak ada yang percaya bila Reyri berhasil menanam tomat di atas tanah yang mengandung pasir putih (FOTO: istimewa/THE EDITOR)

Saat ini, tanah tersebut sudah memasuki tahun ke-2 sejak diolah. Rey tetap optimis dengan hasil yang akan Ia dapatkan nanti karena Pemerintahan kabupaten Gunung Mas ikut membantu Rey untuk mengembangkan usahanya dengan memberikan bantuan.

Ada yang tertarik ikut berbisnis di pertanian seperti Rey? Ditunggu komennya ya.

Baca Juga: Reyri Kaswanda, Petani Muda Yang Dilirik Oleh Kementerian Pertanian Hari ini Panen 30 Hektar Padi Hasil Usahanya Sendiri

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru