20 C
Indonesia

Reyri Kaswanda, Petani Muda Yang Dilirik Oleh Kementerian Pertanian Hari ini Panen 30 Hektar Padi Hasil Usahanya Sendiri

Must read

THE EDITOR – Kebahagiaan terlihat jelas di wajah Reyri Kaswanda (33), seorang petani muda asal Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia yang hari ini, Selasa (4/3/2025) akhirnya memanen lebih dari 30 hektar padi yang Ia tanam beberapa bulan yang lalu di Dusun Palambahen, Desa Pangkoh Hulu, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Dengan menggunakan mesin panen padi modern, Rey, panggilan akrabnya, terlihat memantau teliti setiap bulir padi yang Ia panen dengan penuh semangat dan harapan.

SIAPA SEBENARNYA REYRI?

Baca Juga:

Reyri adalah seorang pengusaha muda asal kota Palangkaraya yang jatuh cinta pada pertanian sejak tahun 2023 karena tiba-tiba mendapat ilham setelah menonton siaran di Youtube tentang sistem pertanian di zaman Nabi Yusuf, seorang nabi yang Ia kenal karakternya dari Kitab Al-Quran dan Kitab Al-Filaha.

Petani hasil binaan Reyri Kaswanda siap memanen 30 hektar lahan padi hari ini, Selasa, 4 Maret 2025 (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)
Petani hasil binaan Reyri Kaswanda siap memanen 30 hektar lahan padi hari ini, Selasa, 4 Maret 2025 (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)

Meski demikian, Reyri ternyata juga sangat senang pada tren pertanian yang terjadi di Indonesia saat itu yang ingin agar anak muda mau mencoba berbisnis di bidang pertanian.

Sebagai seorang pengusaha yang bergerak di bidang arsitektur, Reyri akhirnya memutuskan untuk mencoba bisnis lain di pertanian dan peternakan, yaitu dengan menanam jagung, padi serta sapi.

“Saat itu pemerintah minta anak muda turun tangan untuk mau jadi petani. Saya akhirnya ikut, saya terinspirasinya di awal Desember 2023, waktu itu pagi hari saya lihat ada video sistem pertanian secara Islam yang dibahas dalam kitab Al-Filaha,” kata Rey kepada The Editor pada Selasa (4/3/2025 sore.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Ia langsung mengingat tanah kosong milik keluarga yang sudah puluhan tahun dibiarkan menganggur.

Luas tanah itu sekitar 15 hektar, dan dengan semangat yang membara Rey menanaminya dengan jagung, tomat, cabai, timun, kacang, gambas dan sebagian kecil untuk peternakan sapi untuk 45 ekor.

“Yang paling besar (luas) itu adalah (untuk) tanam jagung, sekitar 1 hektar lebih,” ungkapnya.

Karena merasa dalam hitungan bisnis belum begitu menguntungkan, Rey mengajak serta masyarakat setempat untuk ikut bercocok tanam dengan sistem bagi hasil.

Hasil produksi padi yang melimpah membuat batang padi jenis Inpari 42 sampai melengkung menyentuh tanah (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)
Hasil produksi padi yang melimpah membuat batang padi jenis Inpari 42 sampai melengkung menyentuh tanah (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)

Disini, Rey bertindak sebagai penyedia sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, alat pertanian dan bibit. Sementara masyarakat yang ikut menjadi penyedia lahan saja.

Rey membuat sistem pembagian hasil yang disepakati bersama dengan masyarakat. Sistem ini bahkan dituangkan dalam bentuk perjanjian kesepakatan kerja sama koperasi, namanya Sumber Pangan Gunung Mas.

“Masyarakat di desa kami lebih suka bekerja di bidang tambang emas rakyat, tapi saya melihat bisnis pertanian ini juga menarik untuk jangka panjang,” ungkapnya.

BAGAIMANA HASILNYA?

Rey berhasil mengumpulkan kurang lebih 52 hektar lahan yang 35 hektar diantaranya bisa ditanami jagung, sisanya tanaman hortikultura serta infrastruktur jalan, irigasi dan embung.

Di panen perdana, Rey mengaku sangat senang karena Ia menjadi satu-satunya petani muda dengan skala besar yang berhasil panen raya di kabupaten tempat Ia tinggal.

“Hasil memang tidak sesuai ekspektasi saya tapi saya sadar pertanian di tanam perdana memang begitu. Tapi harapan saya tetap ada,” ungkapnya.

Sebagai pebisnis tulen, Rey sebenarnya belum menerima keuntungan dari nilai investasi yang Ia tanam. Tapi, Ia tetap melanjutkannya karena percaya bisnis pertanian masih menjanjikan.

Reyri Kaswanda saat tengah berada di peternakan sapi miliknya (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)

Reyri Kaswanda saat tengah berada di peternakan sapi miliknya (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)

Kendala yang sering Ia hadapi adalah hama monyet, hama babi dan curah hujan yang tinggi di atas bukit. Curah hujan yang tinggi membuat pupuk-pupuk yang ia sebar bergeser dari lereng ke arah yang lebih rendah.

“Jadi pupuknya tidak meresap ke dalam tumbuhannya. Kalau hama monyet dan hama babi memang wajar karena berada di pinggir hutan dan mereka masuk ke area tanam. Mungkin stok makanan di dalam hutan berkurang, hal sangat merepotkan saat Ia mematahkan batang jagung untuk makan buahnya. Susah mencapai target panen,” katanya lagi.

“Dan susahnya melibatkan petani muda lokal untuk persiapan pra panen dan pasca panen sehingga saya harus datangkan petani dari Lampung dan Jawa,” ungkapnya.

Tapi, semangat Rey ternyata tetap tidak padam juga.

REY BERHASIL TANAM JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK DI TANAH YANG BERPASIR

Dalam perjalananya, Rey berhasil mengolah tanah pertanian yang dominan berisi pasir untuk ditanami. 

Ia berhasil mematahkan mitos yang selama ini berkembang di kabupatennya yang mengatakan bila wilayah Gunung Mas tidak bisa ditanami tanaman pertanian karena mengandung pasir.

Pejabat setempat mengapresiasi hasil panen perdana jagung yang ditanam oleh Rey pada Sabtu, 18 Mei 2024 (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)
Pejabat setempat mengapresiasi hasil panen perdana jagung yang ditanam oleh Rey pada Sabtu, 18 Mei 2024 (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)

Nyatanya, setelah mengolah tanah dengan kotoran sapi selama 1 bulan, Rey ternyata berhasil menanami 35 hektar lahan berpasir dengan jagung. 

“Balik modal untuk bisnis ini mungkin akan saya dapatkan di tahun ke-2, makanya saya masih sangat optimis,” ungkap Rey.

KEMENTERIAN PERTANIAN NOBATKAN REY SEBAGAI BRIGADE PANGAN PETANI KEREN

Tak lama setelah itu, Kementerian Pertanian mulai melirik kerja keras Rey. Pasalnya, di tanggal 21 November 2024 Ia dinobatkan sebagai Manajer Brigade Pangan Petani Keren Kalimantan Tengah.

Tak tanggung-tanggung, Rey adalah orang pertama yang dijadikan contoh untuk program Brigade Pangan yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Pertanian.

Rey dianggap telah memenuhi syarat administrasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) dan telah memiliki strategi dalam penerapan bisnis pertanian.

REY TIDAK BERGABUNG DENGAN FOOD ESTATE TAPI DINOBATKAN SEBAGAI KORWIL GEMPITA OLEH KEMENTERIAN PERTANIAN

Rey adalah salah satu pemuda yang berani berbisnis di bidang pertanian tanpa bergabung dalam program Food Estate milik pemerintah pusat.

Kerja keras Rey ini ternyata juga dilirik oleh Kementerian Pertanian. Dimana di tahun 2024, tepat 28 Februari, oleh Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Ia dibawa ke Jakarta untuk studi banding di Sukabumi, Jawa Barat.

Disana, Ia dipertemukan dengan Gempita (Gerakan Petani Muda Indonesia) yang digawangi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Koordinator Gempita Nasional menemuinya langsung dan diajak bergabung.

(6 dari kiri-baju putih) Rey bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam acara pertemuan pemuda dalam rangka kluster pertanian modern di Desa Dadahub, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah pada tahun 2024 lalu. Ia diundang oleh BPPSDM Kementerian Pertanian untuk hadir dałam acara yang istimewa tersebut (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)
(6 dari kiri-baju putih) Rey bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam acara pertemuan pemuda dalam rangka kluster pertanian modern di Desa Dadahub, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah pada tahun 2024 lalu. Ia diundang oleh BPPSDM Kementerian Pertanian untuk hadir dałam acara yang istimewa tersebut (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)

Namun, sempat menolak hingga 4 kali karena merasa tidak terbiasa dengan organisasi masyarakat.

Tapi, Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas dan Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah berharap besar agar Ia mau menjadi penyemangat bagi petani muda di daerahnya.

Dan, permintaan mereka berhasil karena Rey mengiyakan tugas tersebut dengan alasan ingin membangun pertanian di daerahnya.

REY RAIH JUARA JAMBORE TANI 2024

Gempita Kalimantan Tengah dibawah koordinasi Rey ternyata berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Inovasi Petani di Jambore Tani 2024 di Kota Palangka Raya.

Jambore Tani merupakan ajang penting dalam mendukung petani di Kalteng untuk berkembang dan berinovasi dalam sektor pertanian

(Tengah-pakai topi) Rey memegang piagam hasil kemenangannya dalam acara Jambore Tani 2024 (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)

(Tengah-pakai topi) Rey memegang piagam hasil kemenangannya dalam acara Jambore Tani 2024 (FOTO: Istimewa/THE EDITOR)

Mereka dinobatkan sebagai juara 1 karena berhasil mengembangkan sistem irigasi berbasis Internet of Things (IoT).

Inovasi IoT ini mendapat apresiasi karena kemampuannya untuk mengontrol penyiraman lahan melalui perintah suara di ponsel pintar, sehingga meningkatkan efisiensi air dan produktivitas pertanian di berbagai skala.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru