AFRIKA SELATAN – Sebuah peristiwa menegangkan yang melibatkan seekor gajah jantan terjadi di Taman Nasional Pilanesberg di Barat Laut, Afrika Selatan.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (18/3) pekan lalu, ketika sekelompok turis melakukan perjalanan dengan mobil safari.
Video yang beredar menunjukkan mobil yang mereka tumpangi berhadapan langsung dengan seekor gajah jantan yang tampak marah.
Ketika pengemudi mobil, yang juga merupakan pemandu perjalanan, berniat menyetir ke depan, gajah itu menghampiri mobil dari depan.
Terdengar sang supir berteriak meminta hewan raksasa itu pergi hingga memukul-mukul pintu mobil untuk menakut-menakutinya.
Akan tetapi, yang terjadi malah mobil safari yang mereka tumpangi diangkat ke udara oleh sang gajah menggunakan belalainya lalu dijatuhkan ke tanah.
Hal tersebut berlangsung hingga beberapa kali. Sementara itu terjadi, video dari dalam mobil menunjukkan kondisi para turis yang menunduk ketakutan.
Melansir ABC News, Poncho Mogodiri, manajer operasi lapangan Mankwe Game Trackers–perusahaan tur yang terlibat dalam insiden tersebut, mengatakan bahwa pemandu dan para tamu sedang bersembunyi ketika gajah jantan itu mendekat.
“Tempat persembunyian memberi Anda kesempatan langka untuk melihat satwa liar dan burung secara diam-diam dari jarak dekat,” menurut Taman Nasional Pilanesberg.
Akan tetapi, beberapa wisatawan dalam perjalanan tersebut, kata Mogodiri, “mendekati gajah tersebut terlalu dekat untuk mengambil gambar dan ia mulai menjadi agresif”.
Ia juga mengatakan bahwa gajah tersebut sedang mengalami musth, atau fase ketika seekor gajah “mengalami peningkatan hormon reproduksi dan menjadi sangat agresif”, menurut situs Taman Nasional Pilanesberg.
Adapun reaksi yang diberikan sang pemandu, yang mencakup menyalakan mesin, memukul pintu mobil, dan berteriak mengusir gajah, mendapat pujian dari para ahli satwa.
Mogodiri mengatakan pemandu tersebut bereaksi “sesuai dengan aturan yang ada”.
Tidak ada yang terluka dalam insiden ini. Meskipun begitu, Mankwe Game Trackers mengatakan bahwa satu keluarga telah ditawari konseling karena merasa “sangat bingung” setelah mengalaminya.
Pihak Taman Nasional Pilanesberg sendiri mengatakan akan melakukan penyelidikan internal atas insiden tersebut.
