ITALIA – Pemerintah Kota Venesia, Italia, menetapkan akan mengharuskan para pelancong harian untuk memesan perjalanan mereka dan membayar tiket masuk sebelum tiba di daerahnya.
Langkah ini, yang penerapannya telah tertunda sejak awal tahun, didesain untuk mengatasi pariwisata berlebihan (overtourism) yang menghantui daerah tersebut.
Venesia dilaporkan menerima kunjungan hingga 60.000 wisatawan setiap harinya (per tahun 2017) dan total 20 sampai 30 juta wisatawan setiap tahunnya.
Oleh sebab itu, pariwisata yang berlebihan telah lama mengganggu penduduk setempat dan pemerintah merasa harus segera mengambil tindakan.
Melansir euronews, dalam sebuah pernyataan, pihak kota mengatakan bahwa sistem ini bukanlah cara untuk mendapatkan lebih banyak pemasukan.
Uang yang didapat dari pembayaran tiket masuk para pelancong harian disebut akan langsung dialokasikan ke berbagai pelayanan yang membantu penduduk kota.
Mulai dari perbaikan, kebersihan, dan upaya mengurangi biaya hidup.
Adapun biaya yang harus dikeluarkan para pelancong harian untuk mendapatkan akses masuk ke Venesia adalah sebesar €5 (sekitar Rp82 ribu) selama masa percobaan.
Masa percobaan itu sendiri dijadwalkan akan berlangsung selama 30 hari dan diterapkan pada hari libur nasional dan akhir pekan sepanjang musim semi dan musim panas tahun 2024.
Mereka yang merupakan penduduk wilayah Veneto, pelajar, dan yang datang untuk mengunjungi keluarga di kota dibebaskan dari keharusan membayar biaya masuk.
Sementara itu, pelancong yang datang tanpa memesan dan membayar harus membayar biaya penuh €10 (sekitar Rp164 ribu) dan dikenakan denda mulai €50 hingga €300 (sekitar Rp820 ribu hingga Rp5 juta).
