26.4 C
Indonesia

Arkeolog Temukan Teater Zaman Romawi dalam Penggalian di Italia

Must read

ITALIA – Para arkeolog telah menemukan sisa-sisa teater beratap, pasar, dan pelabuhan sungai di lokasi yang merupakan sebuah kota Romawi.

Diberitakan BBC, penelitian yang dipimpin oleh Universitas Cambridge itu menunjukkan bahwa Interamna Lirenas, di Italia tengah, dulunya adalah kota yang berkembang.

Temuan di situs tersebut menunjukkan bahwa penurunannya dimulai sekitar 300 tahun lebih lambat dari perkiraan para ahli sebelumnya.

Analisis terhadap tembikar yang digali menunjukkan bahwa kota di selatan Lazio itu bertahan dari kemunduran hingga akhir abad ke-3 Masehi.

Pada puncaknya, pemukiman tersebut, yang sekarang sebagian besar merupakan ladang tanaman, bisa menampung sekitar 2.000 orang, menurut penelitian itu.

“Kami memulai dengan sebuah situs yang sangat tidak menjanjikan sehingga belum pernah ada orang yang mencoba menggalinya – hal ini sangat jarang terjadi di Italia,” kata Dr Alessandro Launaro, penulis studi tersebut.

“Tidak ada apa pun di permukaan, tidak ada bukti nyata adanya bangunan, hanya pecahan tembikar. Namun yang kami temukan bukanlah daerah terpencil, jauh dari itu.

“Kami menemukan kota berkembang yang beradaptasi dengan setiap tantangan yang dihadapi selama 900 tahun. Kami tidak mengatakan bahwa kota ini istimewa, namun jauh lebih menarik dari itu.”

Dr Launaro, yang merupakan pimpinan proyek Interamna Lirenas di fakultas Klasik Cambridge, mengatakan para arkeolog sebelumnya berasumsi bahwa kota itu adalah daerah terpencil.

Tim peneliti melakukan serangkaian penggalian dan melakukan survei magnetik dan radar penembus tanah (GPR) di sekitar 60 acre (24 hektar).

Survei yang dilakukan di dekat Sungai Liri itu mengungkap adanya gudang besar, kuil, dan kompleks pemandian.

Para peneliti pun yakin bangunan-bangunan ini berfungsi sebagai pelabuhan sungai antara akhir abad ke-1 SM dan abad ke-4 Masehi.

Tim juga menemukan sisa-sisa teater beratap yang mampu menampung 1.500 orang.

Hal ini, kata Dr Launaro, menunjukkan kekayaan, kekuasaan dan ambisi kota tersebut.

Para arkeolog juga menemukan 19 halaman bangunan dan tanah yang mereka yakini berfungsi sebagai pasar sapi dan domba.

Mereka tidak menemukan lapisan abu atau bukti lain yang menunjukkan bahwa kota tersebut dihancurkan dengan kejam.

Dr Launaro berpendapat bahwa penduduk meninggalkan kota di tengah meningkatnya ketidakamanan sebelum invasi Lombardia pada akhir abad ke-6 M, karena mereka tahu bahwa mereka berada di jalur langsung yang akan digunakan oleh para tentara perampok.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru