22.4 C
Indonesia

Apakah Badai di UEA Disebabkan oleh Hujan Buatan?

Must read

UNI EMIRAT ARAB – Peristiwa cuaca “bersejarah” berupa hujan badai dengan intensitas tinggi melanda Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu.

Akibat hujan tersebut, yang mencapai 100 mm hanya dalam 12 jam pertama, sejumlah wilayah di negara Timur Tengah itu terendam banjir.

Bahkan Dubai, yang merupakan kota terpadat di UEA dan menarik banyak wisatawan dunia, lumpuh usai terus menerus diterjang hujan dan tergenang banjir.

Terjadinya peristiwa itu kemudian mengundang banyak spekulasi tentang keterlibatan pemerintah UEA dalam ‘menghadirkan’ hujan di negara itu.

Seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, yang menyebut bahwa ahli meteorologi Ahmed Habib mengklaim hujan pada Selasa (16/4) itu sebagian berasal dari “penyemaian awan”.

UEA adalah salah satu negara yang memanfaatkan teknik penyemaian awan atau pembentukan hujan buatan untuk mengatasi jarangnya hujan di wilayah tersebut.

Melansir Business Insider, teknik ini memerlukan penyemprotan partikel garam mikroskopis seperti perak iodida, kalsium klorida, atau kalium klorida, ke awan.

Partikel-partikel tersebut memiliki struktur kristal, mirip dengan es, yang membuat tetesan air dapat menempel. Saat air menyatu, ia membentuk kristal es dan akhirnya jatuh sebagai salju atau hujan.

Langkah-langkah ini meniru proses pembuatan hujan alami yang terjadi di dalam awan.

Di UEA dan banyak negara bagian di Amerika Serikat, penyemaian awan dilakukan dengan menggunakan pesawat.

Di beberapa tempat, seperti Utah, mesin di darat menembakkan zat-zat tersebut ke aliran udara yang dapat membawanya ke awan.

Penyemaian awan sebabkan hujan badai?

Diberitakan CNBC, Pusat Meteorologi Nasional (NCM) UEA telah membantah laporan yang menyebutkan bahwa mereka melakukan teknik modifikasi cuaca menjelang badai besar di seluruh negeri.

Satuan tugas pemerintah itu juga mengaku tidak mengirimkan pilot untuk operasi penyemaian sebelum atau selama badai berlangsung.

Wakil direktur jenderal NCM Omar AlYazeedi mengatakan lembaga tersebut “tidak melakukan operasi penyemaian apa pun selama peristiwa ini”.

“Salah satu prinsip dasar penyemaian awan adalah Anda harus menargetkan awan pada tahap awal sebelum hujan turun,” katanya.

“Jika Anda menghadapi situasi badai petir yang parah maka sudah terlambat untuk melakukan operasi penyemaian apa pun,” jelasnya.

Banyak ilmuwan atmosfer yang juga menolak anggapan bahwa penyemaian awan adalah penyebab banjir di Dubai.

Kepada Pusat Media Sains (SMC), para ahli mengatakan bahwa hujan tersebut berasal dari sistem awan petir yang jarang terjadi, yang diperkirakan akan membawa hujan deras, dan dampak dari penyebaran awan akan sangat kecil.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru