28.4 C
Indonesia

Anak Perempuan Ini Jadi Penerjemah di Tempat Usaha Kedua Orang Tuanya Yang Tuli

Must read

CHINA – Seorang anak perempuan di China mencuri perhatian banyak orang setelah video yang merekam dirinya ‘berbicara’ dalam bahasa isyarat beredar di media sosial.

Tak hanya sekadar bisa, anak itu juga lihai dalam mempraktikkannya ke kedua orang tuanya yang tuli, lengkap dengan ekspresi wajah dan gerak tubuh yang dibutuhkan untuk memperjelas konteks kalimat yang ingin disampaikannya.

Anak itu, Niu Niu, saat ini masih berusia enam tahun dan baru masuk sekolah dasar pada musim panas lalu. Ia sudah mempelajari bahasa isyarat sejak berusia dua tahun.

Di usia empat tahun, gadis cilik yang bernama lengkap Hu Yunjia itu mulai membantu kedua orang tuanya, Hu Yong dan Peng Feng, di tempat spa kaki mereka.

Sepulang sekolah dan pada masa liburan, Niu Niu akan terlihat sibuk di tempat kerja orang tuanya yang terletak di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan.

Sementara itu, jika ia memiliki pekerjaan rumah, ia akan mengerjakannya ketika tempat spa sedang sepi.

Seperti yang mungkin sudah diduga, Niu Niu berperan sebagai penerjemah di antara kedua orang tuanya dan para pelanggan.

Ia menyampaikan apa yang dikatakan pelanggan ke orang tuanya dalam bahasa isyarat serta menerjemahkan bahasa isyarat yang ‘diucapkan’ orang tuanya ke pelanggan.

“Bu, bagaimana hari ibu dan bantuan apa yang ibu butuhkan?” demikian yang biasa Niu Niu ucapkan ke pelanggan, dikutip dari China Daily.

“Pak, ayah saya minta bapak bawa salep ini dan menggunakannya di rumah,” katanya lagi, menyampaikan pesan ayahnya.

Selain menerjemahkan apa yang disampaikan kedua pihak, Niu Niu juga senang menawarkan produk dan layanan lain di spa mereka.

Pada waktu yang berbeda, ia akan terlihat menyapu lantai atau menerima telepon. Para pelanggan dan gurunya menilainya sebagai anak yang ramah dan ceria.

Hu kehilangan daya dengar dan kemampuan berbicaranya setelah sakit parah sewaktu kecil, membuatnya kesulitan mendapatkan pekerjaan tetap.

Setelah menyelesaikan pelatihan untuk pemeliharaan dan spa kaki, ia membuka bisnisnya pada tahun 2019.

Ia dibantu oleh istrinya, dua staf yang juga memiliki kesulitan dalam mendengar, dan tentunya Niu Niu untuk terus menjalankan bisnis tersebut.

“Ayah mengajarkan saya untuk menjadi anak yang rajin,” kata Niu Niu. Baginya, kedua orang tuanya adalah pahlawan yang menjaganya dan keluarganya.

“Meskipun ayah saya berbeda dari orang lain, ia adalah yang terbaik untuk saya,” lanjutnya.

Hu mengaku dirinya bangga akan anaknya dan ia bersyukur memiliki “malaikat” tersebut.

“Dengan sekarang ia sudah menjadi murid sekolah dasar, saya mau ia lebih fokus pada pendidikannya dibanding bisnis saya,” kata Hu.

“Apa pun yang terjadi, saya akan memberikannya dukungan penuh,” tambahnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru