CEKO – Benua Eropa sambut kelahiran bayi trenggiling China untuk pertama kalinya. Spesies yang terancam punah itu tepatnya lahir di Kebun Binatang Praha, Ceko.
Dijuluki “Little Cone”–karena menyerupai pohon cemara–mamalia kecil itu disebutkan dalam keadaan baik-baik saja setelah melewati beberapa masalah awal, kata pihak kebun binatang pada Kamis.
Selama beberapa hari pertama setelah bayi itu lahir pada 2 Februari, penjaga kebun binatang sempat merasa khawatir karena berat badannya yang menurun.
Ternyata, induknya, Run Hou Tang, tidak memiliki cukup susu.
Setelah berkonsultasi dengan para ahli dari Taiwan, program pemberian makanan buatan dengan susu dari kucing diperkenalkan dan induknya dirangsang untuk menghasilkan lebih banyak susu sendiri.
Langkah itu ternyata mampu membalikkan keadaan. Pihak kebun binatang mengungkapkan mereka kini optimis namun tetap berhati-hati tentang bayi betina itu, yang belum diberi nama secara resmi.
“Kami baru mengatasi rintangan pertama dan yang lain masih menunggu kami,” kata direktur kebun binatang Miroslav Bobek.
Bayi trenggiling itu lahir dengan berat hanya 135 gram, sedikit lebih kecil dari bola kriket. Trenggiling dewasa sendiri dapat mencapai berat sekitar 7kg.
Saking kecilnya, mainan walrus yang dipotret bersamanya bahkan tampak lebih besar.
Mengapa trenggiling terancam punah?
Trenggiling Cina berasal dari Cina selatan dan Asia Tenggara. Hewan ini merupakan salah satu dari empat spesies trenggiling yang hidup di Asia, sementara empat lainnya dapat ditemukan di Afrika.
Praha menerima hewan langka itu dari Taiwan tahun lalu, menjadi satu-satunya kebun binatang Eropa kedua yang memelihara spesies tersebut.
Guo Bao, trenggiling jantan, dan Run Hou Tang berasal dari Kebun Binatang Taipei.
Kebun binatang itu terkenal menjadi peternak trenggiling China–yang banyak diburu untuk diambil sisik dan dagingnya.
Diperkirakan hampir 200.000 ekor spesies ini diperdagangkan pada tahun 2019 karena sisiknya digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia dan tempat-tempat lain.
Trenggiling sulit berkembang biak di penangkaran karena membutuhkan pakan khusus yang meliputi larva drone dan membutuhkan kelembapan dan suhu tertentu di dalam kandangnya.
Sumber: euronews