23.4 C
Indonesia

TKI Disiksa di Myanmar, Diiming-Imingi Gaji Rp10 Juta Per Bulan

Must read

JAKARTA – Beredar di media sosial, kasus penipuan lowongan kerja di luar negeri yang memakan korban sejumlah warga negara Indonesia (WNI).

Para korban mengaku diperlakukan tidak manusiawi oleh pemberi kerja dan meminta pihak berwenang di Indonesia untuk menolong mereka.

Kasus itu diungkap pertama kali pada Februari lalu oleh akun TikTok dengan username @Andre_aries lewat sebuah video yang menjelaskan kronologis penipuan.

Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa para korban awalnya menemukan lowongan pekerjaan untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) di platform media sosial Facebook.

Pekerjaan yang berbasis di Thailand itu menjanjikan calon pelamarnya gaji sebesar Rp10 juta per bulan untuk posisi admin.

Setelah melewati interview online, para korban sempat memastikan kelegalan pekerjaan itu–dan diberi tahu bahwa pekerjaan tersebut legal.

Agen yang menyalurkan pekerjaan kemudian meminta mereka membuat paspor dan mengirimkan tiket.

Setibanya di Thailand, agen meminta mereka untuk menyerahkan paspor dengan alasan akan dibuatkan visa kerja.

Sayangnya, setelah itu mereka justru dibawa ke perbatasan Thailand-Myanmar menggunakan mobil.

“Dengan dikawal orang bersenjata api, kami dipaksa menyeberangi sungai, gunung, dan hutan pada malam hari,” demikian tertulis di unggahan tersebut, dengan disertai perbaikan penulisan.

“Hari berikutnya kami diberikan waktu 15 menit dengan pengawasan untuk memberi kabar dengan keluarga kami, sebelum hp kami diambil.

“Lalu kami dipaksa kerja 16 jam sehari untuk menipu orang melalui internet supaya berinvestasi pada perusahaan ini dengan target 10.000 USD/bulan.

“Kami mulai disiksa dengan kekerasan fisik agar bisa mencapai target tersebut, mulai dari lari keliling area dengan kepala kami di bawah kaki kami di atas dan berlutut dengan di bawahnya tutup botol, hingga pemukulan.

“Ada kurang lebih 90 orang WNI menunggu dipulangkan ke Indonesia.”

Dalam unggahan itu juga disebutkan bahwa para korban mengaku tidak berani kabur meskipun menghadapi berbagai penyiksaan di tempat itu.

Pasalnya, tersiar kabar yang menyebutkan bahwa mereka yang kabur dan tertangkap akan diberikan siksaan yang lebih berat.

Atas kondisi tersebut, mereka berusaha menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk meminta bantuan.

Sayangnya, menurut mereka, dua bulan telah berlalu dan pihak KBRI belum juga melakukan sesuatu untuk menyelamatkan mereka.

“Tolong kami, Indonesia. Tolong kami, warganet, bantu viralkan ini agar terdengar pemerintah Republik Indonesia,” pungkas mereka.

Selain unggahan tersebut, akun itu juga mengunggah video permintaan tolong dari 8 WNI yang menjadi korban penipuan lowongan kerja.

Video-video tersebut diunggah bulan ini, menunjukkan wajah jelas para korban yang ternyata datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Inti dari video mereka sama, yakni menyatakan bahwa mereka adalah WNI yang kini dipekerjakan dengan tidak manusiawi dan meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk dipulangkan.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru