24.4 C
Indonesia

Siapa Nama Allah?

Must read

ENSIKLOPEDIA – Apa Anda pernah mendengar nama itu? Mungkin belum. Itu karena banyak penerjemah Alkitab jarang, atau bahkan tidak pernah, menggunakan nama itu. Biasanya, mereka mengganti nama itu dengan gelar ”TUHAN”.

Padahal nama itu disebutkan lebih dari 7.000 kali dalam teks asli Alkitab. Nama itu terdiri dari empat huruf mati bahasa Ibrani, atau YHWH. Dalam bahasa Indonesia, nama itu sejak dulu disebut ”Yehuwa”.

Nama Allah sering disebutkan dalam teks asli Alkitab dan ada dalam banyak terjemahan Alkitab.

Terjemahan Tyndale 1530, Inggris (Foto: JW.ORG/ THE EDITOR)

Mengapa Nama Allah Penting

Saksi-Saksi Yehuwa dalam situsnya di JW.ORG merangkum bahwa  Allah sendiri mengatakan bila namaNya sangat penting. Karena Alkitab mencatat bila nama itu dipilih oleh Allah dan tidak diberikan kepada siapapun. 

Kitab Keluaran 3:15 dalam Alkitab tertulis seperti ini ”Inilah nama-Ku untuk selamanya, dan dengan nama inilah Aku harus diingat dari zaman ke zaman.” 

Kitab Keluaran sendiri ditulis oleh Nabi Musa di padang belantara dari tahun 1657 SM – 1512 SM.

Dalam Alkitab nama Yehuwa lebih sering disebut dari pada  semua gelar yang diberikan kepada-Nya, seperti Yang Mahakuasa, Bapak, Tuhan, atau Allah.

Selain itu, nama itu juga lebih sering disebutkan dari pada nama-nama lain, seperti Abraham, Musa, Daud, dan Yesus.

Yehuwa juga ingin namaNya dikenal. Alkitab mencatat dalam Mazmur 83:18 pada tahun 460 SM seperti ini: ”Semoga orang-orang tahu bahwa Engkau, yang bernama Yehuwa, Engkau saja Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.” 

Terjemahan Reina-Valera 1602, Spanyol (Foto: JW.ORG/ THE EDITOR)

Penulis Kitab Mazmur adalah Raja Daud (73 pasal), Nabi Musa (1 pasal), Raja Salomo (1 pasal), Etan keturunan Ezrah (1 pasal), Putra-putra Korah (11 pasal) Asaf (12 pasal) serta 40 nama lainnya yang tidak disebutkan siapa penggubahnya.

Yesus juga menganggap nama Yehuwa sangat penting. Dalam doa yang Ia ajarkan kepada muridnya, Yesus memberitahu bahwa setiap orang yang berdoa kepada Allah harus menghormati nama-Nya.

Pernyataan tersebut dicatat oleh Matius, salah satu murid Yesus. Isi Kalimat dari doa yang dikenal dengan istilah ‘Doa Bapa Kami’ itu adalah sebagai berikut: ”Disucikanlah nama-Mu.” (Matius 6:9)

Yesus  juga berdoa kepada Allah. Muridnya yang lain bernama Yohanes mencatat cara Yesus berdoa seperti berikut: ”Bapak, muliakanlah nama-Mu.” (Yohanes 12:28) 

Dari cara diatas, Yesus mengatakan kepada seluruh pengikutnya bahwa memuliakan nama Allah adalah hal yang terpenting dalam kehidupannya.

Untuk itu, Yohanes juga mencatat dalam injil bahwa Yesus pernah berdoa dengan mengatakan bahwa Ia telah mengenalkan nama Yehuwa kepada muridnya.

Isi doa tersebut secara lengkap adalah sebagai berikut: ”Aku sudah membuat nama-Mu dikenal oleh mereka, dan aku akan terus membuatnya dikenal.” —Yohanes 17:26.

Union Version 1919, Mandarin (Foto: JW.ORG/ THE EDITOR)

Nama Itu Penting Bagi Yang Ingin Mengenal Allah

Pada zaman dulu, umat Allah paham bahwa mereka harus menggunakan nama Yehuwa jika ingin dilindungi dan diselamatkan.

Hal ini tercatat dalam Kitab Amsal yang ditulis oleh Raja Salomo, Agur Putra Yake dan Raja Lemuel. 

Catatan lengkapnya adalah sebagai berikut: ”Nama Yehuwa adalah menara yang kuat. Ke sanalah orang benar berlari dan dilindungi.” (Amsal 18:10).

Catatan serupa juga ditulis dalam Kitab Yoel yang ditulis oleh Yoel, seorang keturunan Isakhar pada tahun 820 SM.  Isinya adalah sebagai berikut: ”Semua orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan.” (Yoel 2:32).

Alkitab menunjukkan bahwa orang yang melayani Allah dapat dikenali karena mereka menggunakan nama Yehuwa. 

Pernyataan ini tertuang dalam Kitab Mikha yang ditulis oleh Nabi Mikha pada tahun 777 SM – 717 SM.

Mengapa Nama Itu Unik?

Banyak pakar berpendapat bahwa nama Yehuwa berarti ”Dia Menyebabkan Menjadi”. Sementara itu Nabi Musa menulis dalam Kitab Keluaran bahwa Allah menjelaskan arti nama-Nya saat berbicara kepadanya.

Isi perkataan Allah kepada Nabi Musa adalah: ”Aku Akan Menjadi Apa Pun yang Aku Inginkan.” (Keluaran 3:14).

“Jadi, nama Yehuwa tidak hanya menunjukkan peranan Allah sebagai Pencipta segala sesuatu. Nama itu menunjukkan bahwa Dia mampu menyebabkan diri-Nya maupun ciptaan-Nya menjadi apa pun yang dibutuhkan demi mewujudkan kehendak-Nya. Gelar-gelar untuk Allah bisa menunjukkan kedudukan, wewenang, atau kekuatan-Nya. Tapi hanya nama-Nya, Yehuwa, yang bisa sepenuhnya menggambarkan diri-Nya dan kemampuan-Nya,” sebagaimana disadur dari JW.ORG.

Alkitab juga mencatat bahwa Yehuwa peduli kepada umatnya dengan memberitahukan nama-Nya ribuan kali. 

“Ini adalah bukti bahwa Dia ingin kita mengenal-Nya. Dia bahkan sudah menyatakan nama-Nya sebelum kita bertanya,” tulis saduran itu lagi.

Dekat Dengan Allah Bila Menggunakan Nama Yehuwa

Maleakhi, Nabi Ibrani dan penulis Alkitab mencatat dalam kitabnya yang ditulis setelah tahun 443 SM bahwa Yehuwa bahkan memperhatikan orang-orang yang ”menghargai nama-Nya”! 

“Pada waktu itu, orang-orang yang takut kepada Yehuwa saling berbicara, masing-masing dengan temannya. Yehuwa terus memperhatikan dan mendengarkan. Lalu sebuah buku peringatan ditulis di hadapan-Nya, yaitu buku tentang orang-orang yang takut kepada Yehuwa dan memikirkan nama-Nya,”. (Maleakhi 3:16).

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru