JAKARTA – Moda transportasi di Ibukota Jakarta akan kembali bertambah banyak jumlahnya. Setelah berhasil di pembangunan tahap I, kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan kembali melanjutkan pembangunan MRT tahap II.
Dalam penandatanganan perjanjian kerja sama yang diadakan kemarin, Rabu (17/4), Pemprov DKI kembali mengundang Jepang sebagai negara yang akan mendukung pembangunan MRT di Jakarta.
Di proyek MRT tahap I Pemprov DKI mengundang JICA (japan international cooperation agency).
Sementara di tahap II ini DKI mengundang Sojitz Corporation. Keduanya adalah dua perusahaan kontraktor asal Negeri Sakura.
Proyek bernama Contrack Package (CP) 205 ini akan mengambil rute baru, yakni dari Bundaran Hotel Indonesia hingga ke Kota.
“Semuanya kami kerjakan dengan target tepat waktu, sasaran, dan anggaran,” ungkap Direktur Utama PT. MRT Jakarta Tuhiyat seperti disadur dari Berita Jakarta.
Disebutkan juga bila proyek CP 205 ini akan menghabiskan anggaran sebesar 26 miliar yen atau setara dengan Rp2,7 Triliun rupiah.
Pembanguna proyek ini akan dilakukan dalam 3 tahap, yakni tahap pembangunan infrastruktur, tahap pemeliharaan, dan tahap pembangunan kawasan bisnis serta transit.
Jadi, bila proyek MRT tahap II ini selesai dibangun, maka hanya akan dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk menempuh perjalanan dari Lebak Bulus hingga Stasiun Kota.
Proyek tahap II ini juga akan dibangun dalam 2 fase. Proyek Fase 2A akan dibangun di bawah tanah dengan perhentian stasiun di Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Sementara itu proyek Fase 2B akan mengambil jalur Mangga Dua, dan Ancol serta satu Depo di Ancol Marina.
Fase 2B juga akan dibangun di bawah tanah dengan total panjang jalur sekitar 6 KM.
Namun dari situs Jakarta Monorel disebutkan bila proyek jalur ini sedang dalam tahap studi kelayakan.
