22.2 C
Indonesia

Senjata Yang Digunakan Pelaku Penembakan Massal Louisville Sangat Mungkin Kembali ke Tengah-Tengah Publik

Must read

KENTUCKY – Duka keluarga korban penembakan massal Louisville, Kentucky, belum juga reda ketika Wali Kota Louisville Craig Greenberg mengungkap satu fakta yang mengherankan.

Yakni senapan AR-15 yang digunakan pelaku untuk melaksanakan aksinya–yang bahkan disiarkan secara langsung (live streaming) di media sosial–sangat mungkin kembali ke tengah-tengah publik.

Dan hal itu bukan sesuatu yang salah, mengingat negara bagian Kentucky telah mengaturnya dalam undang-undang.

Baca Juga:

Melansir Insider, undang-undang tersebut menyatakan bahwa senjata dan amunisi yang disita atau diserahkan ke lembaga penegak hukum di negara bagian tersebut harus diserahkan kepada Kepolisian Negara Bagian Kentucky.

Senjata dan amunisi itu kemudian akan dilelang kepada dealer senjata api berlisensi federal, dengan hasil penjualan akan digunakan untuk membeli peralatan kepolisian.

Sebut saja pelindung tubuh polisi dan kamera yang dikenakan di tubuh mereka saat beroperasi.

“Ini mungkin bahkan lebih mengejutkan daripada yang sebenarnya bagi kita yang mengetahui hal ini dan berurusan dengan ini,” tutur Greenberg dalam konferensi pers yang diadakan pada Selasa (11/4).

“Tetapi di bawah undang-undang Kentucky saat ini, senapan serbu yang digunakan untuk membunuh lima tetangga kita dan menembak petugas polisi yang datang menyelamatkan suatu hari akan dilelang.

“Pikirkan tentang itu–senjata pembunuh itu akan kembali ke jalan suatu hari nanti di bawah undang-undang Kentucky saat ini,” sambungnya.

Awal tahun ini, Greenberg membuat kebijakan untuk mencabut pin tembak dari senjata yang disita sebelum diserahkan ke negara, membuatnya tidak dapat dioperasikan.

Akan tetapi, ia merasa itu belum cukup–dan sayangnya hanya itu yang bisa dilakukan di bawah undang-undang saat ini.

Politisi dari Partai Demokrat itu mengatakan ini adalah saat untuk mengubah undang-undang tersebut dan menghancurkan senjata-senjata tersebut.

“Mari kita ubah undang-undang negara bagian yang akan menjadikan saya penjahat karena berusaha terlalu keras untuk menghentikan penjahat yang asli yang mengambil nyawa orang lain dan yang ingin membuat tontonan pembunuhan massal,” katanya.

“Hukum yang kita punya sekarang memungkinkan [tindak] kekerasan dan pembunuhan,” sambungnya.

Greenberg juga mendorong adanya kontrol lebih terhadap senjata api serta menyebut situasi ini bukanlah politik partisan.

“Ini tentang hidup dan mati. Ini tentang mencegah lebih banyak tragedi,” katanya.

“Ini terjadi di mana pun di Amerika dan akan terus terjadi sampai kita mengatakan cukup dan mengambil langkah yang berarti,” pungkasnya.

 

Baca juga: Penembakan Massal Terjadi di Kentucky, Lima Orang Tewas

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru