AUSTRALIA BARAT – Paus sperma yang berenang sangat dekat dengan pantai di Australia Barat pada akhir pekan lalu ditemukan telah mati pada Selasa (12/12).
Paus itu sebelumnya mencuri perhatian karena dinilai hampir terdampar usai terlihat berada dalam jarak yang hanya beberapa meter dari bibir pantai di Perth.
Dalam video yang beredar, paus itu bahkan didekati oleh sejumlah pengunjung pantai–dengan beberapa di antaranya nekat berenang lebih dekat lagi untuk bisa menyentuhnya.
Diberitakan CNN, para pejabat dari Dinas Taman dan Margasatwa Australia Barat mengonfirmasi bahwa paus sepanjang 15 meter itu mati pada Selasa pagi.
Kematiannya disebut tiba setelah hewan itu berenang dari “tebing pasir menuju perairan terbuka”.
“Ia bergerak dengan sangat hati-hati dan berenang hanya 200 atau 300 meter sebelum akhirnya berhenti,” kata Mark Cugley, incident controller dari institusi tersebut.
“Respirasinya memberi kami tanda-tanda bahwa ini benar-benar akan segera berakhir,” tambahnya.
Dalam kemunculannya di dekat pantai pada Sabtu (9/12), paus itu juga disebut menjadi objek selfie sejumlah pengunjung.
Menurut pakar mamalia laut pemerintah setempat, Kelly Waples, hewan raksasa itu mungkin sudah berada dalam kesusahan pada Sabtu ketika tiba di pantai dan interaksi dengan manusia mungkin telah memperparah stresnya.
“Paus sperma adalah hewan pelagis, artinya mereka hidup di perairan dalam di lepas pantai dan di sanalah mereka mencari makan dan menghabiskan waktu,” kata Waples.
“Sangat tidak biasa melihat mereka sedekat ini dengan pantai,” tambahnya.
Paus itu berenang ke laut setelah interaksi tersebut, namun ditemukan terdampar di gundukan pasir di dekatnya, Senin (11/12), dalam keadaan “kurus, merana, dan di tempat yang bukan tempatnya,” kata Waples.
“Ia datang ke wilayah ini dalam kondisi kesehatan yang sangat buruk dan sangat kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup,” jelasnya.
Pihak berwenang sebelumnya telah mempertimbangkan untuk melakukan eutanasia terhadap paus tersebut sebelum menemukannya mati.
Menurut pernyataan dari Dinas Taman dan Margasatwa Australia Barat, petugas kini akan memindahkan bangkai seberat 30 ton itu ke “lokasi yang lebih aman di dalam air, jauh dari pantai,” yang masih ditutup.
