23.7 C
Indonesia

Sabdo Yusmintiarto: IRWATA Siap Jawab Tantangan Wapres Gibran Untuk Kembangkan Ekonomi Inklusif Dengan Blockchain!

Must read

THE EDITOR – Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 yang menjadi payung hukum bagi pengembangan teknologi baru seperti blockchain dinilai sebagai sebuah bentuk deklarasi perang terhadap stagnasi ekonomi yang tengah terjadi.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka lewat tayangan di akun Youtube resminya beberapa waktu lalu mengatakan bila peraturan tersebut akan memastikan pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) untuk tumbuh tanpa dibayang-bayangi ketidakjelasan regulasi.

“PP 28/2025 bukan sekadar dokumen kebijakan, ini adalah deklarasi perang terhadap stagnasi ekonomi. Ujian sebenarnya dimulai sekarang,” ungkap Ketua Indonesia Real World Assets Tokenization Association (IRWATA) Sabdo Yusmintiarto kepada The Editor beberapa waktu lalu.

Baca Juga:

IRWATA adalah asosiasi penggiat blockchain dunia nyata (Real World Assets). Asosiasi ini akan mengadakan forum ini akan mengundang lebih dari 50 para pelaku blockchain global bersama dengan Farmsent dari Dubai.

Ajang juga akan langsung ditandai dengan penandatanganan bisnis antara Polytrade, salah satu pelaku blockchain global dengan lebih dari 1000 lebih UMKM di hadapan Walikota Bandung.

Langkah pemerintah ini dinilai Sabdo bijaksana karena di masa depan nanti tidak akan ada taman bermain bagi para spekulan kripto di Indonesia. Bahkan, Indonesia menurutnya siap bereksperimen dalam inkulasi keuangan paling radikal di dunia.

Meski demikian, Sabdo mempertanyakan sejauh mana keberanian Indonesia untuk melakukan inovasi di bidang digital finance ini. Karena sejauh ini perusahaan besar masih terobsesi dengan tanah virtual di metaverse.

Ilustrasi (FOTO: Farmsent/X/THE EDITOR)
Ilustrasi (FOTO: Farmsent/X/THE EDITOR)

IRWATA GUNAKAN BLOCKCHAIN SEBAGAI SENJATA LAWAN KETIMPANGAN EKONOMI

Sabdo mengatakan bila aturan dalam PP 28 Tahun 2025 yang dibuat oleh pemerintah menjadi kekuatan tersendiri bagi asosiasi nirlaba, IRWATA yang dibentuk olehnya. karena teknologi ini akan digunakan untuk menghancurkan tiga penghalang kebangkitan ekonomi, seperti kebingungan regulasi, intimidasi teknis dan ketimpangan akses kepada masyarakat dan pelaku usaha.

“Semisal kita membangun Blockchain UMKM, laboratorium berjalan yang menjangkau 3 juta UMKM hingga 2026. Bayangkan sebuah truk makanan yang dimodifikasi tiba di pasar kaget, dimana sumber bahan bakunya langsung dari kelompok tani,” kata Sabdo.

“Di dekatnya, mantan montir motor menjalankan kontrak pintar untuk mengotomatisasi pembayaran pinjaman modal untuk food truck yang dimodif, setiap pembayaran dari konsumen mendapatkan token loyalitas dan terdata ke dalam DAO ekosistem pasar kaget tersebut, sehingga menjadi ekosistem untuk promosi yang dapat digunakan secara berkelanjutan, serta menjadi potensi mitra untuk franchise atau sekedar order catering,” ungkapnya lagi.

Untuk itu, agar bisa menggunakan teknologi blockchain dengan baik, Sabdo menggunakan salah satu bagian di dalam sistem tersebut yang bernama Tokenisasi untuk mempersenjatai transparansi melawan rentenir, pestisida palsu dan pencuri rantai pasok.

“Inilah kenapa blockchain RWA (Real World Asset) penting, dan hari ini seluruh dunia masih menunggu bukti realisasi dari penyatuan blockchain dengan dunia nyata, dan Indonesia memiliki kesempatan menjadi pemimpin di kompetisi pembuktian ini,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru