20 C
Indonesia

Puluhan WNI Diduga Disekap di Kamboja, Berawal Dari Tipuan Lowongan Kerja

Must read

KAMBOJA – Sebanyak 54 warga negara Indonesia (WNI) diduga tengah menghadapi penyekapan setelah sebelumnya tertipu lowongan kerja di Kamboja. Mereka melaporkan hal ini melalui media sosial dan meminta untuk diviralkan.

Salah satunya melapor melalui kolom komentar unggahan Instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Akun dengan username @angelinahui97 itu melaporkan adanya penyekapan terhadap 54 WNI di Kamboja. Ia meminta tolong ke Ganjar untuk segera dibantu.

Baca Juga:

Ganjar pun membalasnya dengan men-tag akun Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah, @nakertrans.provjateng, dan memerintahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari mengungkap bahwa mereka telah mendapatkan informasi dari seorang WNI bernama Mohammad Effendy.

“Dia mewakili 54 WNI yang bekerja di negara Kamboja yang diduga mengalami penipuan penempatan tenaga kerja dan diduga terjadi tindak pidana perdagangan orang (TPPO),” paparnya, dikutip dari Antara.

Laporan lain diterima oleh seorang tiktoker dengan username @wafief1 yang kemudian memviralkannya lewat akunnya pada hari Selasa (27/6).

Video tersebut menampilkan percakapan sang tiktoker dengan salah satu WNI yang juga disekap di negara tersebut.

Pelapor tersebut menceritakan bahwa ia telah ditipu oleh perusahaan penyalur kerja. Disebutkan ada 54 WNI yang dipaksa bekerja dalam bidang investasi bodong.

“Kami dipaksa untuk bekerja sebagai menipu warga Indonesia,” tulis sang pelapor.

Disebutkan bahwa keseluruhan WNI tersebut dipaksa bekerja selama 12 jam dengan pengamanan yang ketat.

Mereka bekerja di gedung tujuh lantai dan tidak diizinkan untuk keluar dari gedung.

Mirisnya lagi, mereka dikabarkan akan segera dijual dalam beberapa hari ke depan.

“Jadi, kami minta kepada [pemilik] followers tertinggi untuk tolong up kasus kami agar diproses penjemputan banyak yang menangis ingin pulang,” tulisnya lagi.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh disebutkan telah mengetahui hal ini dan telah berkomunikasi dengan kepolisian setempat untuk upaya pembebasan.

KBRI dan polisi Kamboja juga terus menjalin komunikasi dengan para WNI.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri RI mengumumkan angka korban yang berbeda dengan yang telah beredar, yaitu seorang lebih sedikit.

“KBRI sudah menerima laporannya dari ke-53 WNI-nya langsung,” ujar Sekretaris Pertama Fungsi Perlindungan WNI KBRI Phnom Penh Teguh Adhi Primasanto kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/7).

“Polisi Kamboja sudah pernah menghubungi langsung perwakilan para WNI dan semoga segera dilakukan pembebasan,” sambungnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru