24.4 C
Indonesia

Polisi Jerman Adakan Penggerebekan Yang Targetkan Aktivis Iklim

Must read

JERMAN – Polisi di Jerman melakukan penggerebekan di tujuh negara bagian yang menargetkan aktivis kelompok advokasi iklim Letzte Generation (Generasi Terakhir).

Sebelum penggerebekan, kelompok itu memimpin blokade jalan yang melibatkan pengunjuk rasa yang menempelkan diri mereka ke aspal.

Menurut pernyataan bersama oleh polisi dan jaksa Bavaria, penggerebekan itu ditujukan untuk menyelidiki tujuh orang berusia antara 22 hingga 38 tahun, atas dugaan mendukung atau berusaha membentuk organisasi kriminal.

“Para tersangka dituduh mengorganisir kampanye penggalangan dana untuk membiayai tindakan kriminal yang dilakukan oleh ‘Last Generation’, menyebarkan tindakan ini di situs web mereka, dan mengumpulkan sumbangan minimal 1,4 juta euro,” kata polisi, dikutip dari Al Jazeera.

Dua tersangka juga diduga mencoba menyabotase pipa minyak Trieste-Ingolstadt di negara bagian tenggara Bavaria pada April 2022.

“Tujuan penggeledahan adalah untuk menemukan bukti struktur keanggotaan Last Generation, untuk lebih memperjelas pembiayaan mereka dan untuk menyita aset,” kata pihak berwenang.

Lima belas properti digeledah, dua rekening disita, dan perintah pembekuan aset telah dikeluarkan, tambah mereka.

Pemerhati lingkungan mengatakan kebijakan iklim Jerman telah mengambil tempat duduk belakang saat Eropa bergulat dengan krisis energi, sebagian didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Pada Maret, sebuah perusahaan riset ekonomi mengatakan bahwa perubahan iklim dapat merugikan Jerman hingga 900 miliar euro (sekitar Rp14 ribu triliun) dalam kerusakan ekonomi kumulatif pada tahun 2050.

Puluhan aktivis iklim dari kelompok itu dihadapkan ke pengadilan dalam beberapa pekan terakhir atas tindakan blokade lalu lintas mereka.

Selama setahun terakhir, mereka juga menargetkan berbagai karya seni dan pameran.

Taktik kontroversial Generasi Terakhir, mulai dari mogok makan hingga melempar kentang tumbuk ke lukisan di museum, mengakibatkan kelompok tersebut digambarkan oleh beberapa politisi Jerman sebagai “teroris iklim”.

Lewat sebuah unggahan di Twitter, kelompok itu mengatakan, “Serangan nasional. #benar-benar gila.” “Penggeledahan struktur lobi dan penyitaan uang fosil pemerintah – Kapan?”

Sementara kelompok itu telah mengakui protesnya bersifat provokatif, mereka berpendapat bahwa, dengan menimbulkan gesekan, dapat mendorong perdebatan dalam masyarakat tentang perubahan iklim.

Aktivis kelompok itu menuduh pemerintah Jerman tidak mengambil tindakan serius untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius, malah lebih lanjut berinvestasi dalam infrastruktur bahan bakar fosil.

 

Sumber: Al Jazeera

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru