25.6 C
Indonesia

Pengalaman Kepala Desa Hanura Ini Membuat Pelatihan P3PD Yang Dibuat Kemendagri Menjadi Sangat Penting

Must read

THE EDITOR – Meski desa sudah modern dan berhasil memenangkan berbagai macam penghargaan, namun pelatihan terhadap aparatur desa masih tetap harus dibutuhkan secara rutin.

Demikian dikatakan oleh Kepala Desa Hanura Rio Remota yang di tahun 2023 lalu sempat mengikuti pelatihan P3PD (Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa) bersama dengan aparatur desa lainnya di Indonesia.

Pelatihan P3PD, kata Rio, telah membantu staf desa memahami pekerjaan mereka masing-masing yang pada akhirnya mempercepat pertumbuhan desanya saat ini.

Baca Juga:

“Pelatihan terhadap aparatur desa seperti P3PD tetap dibutuhkan karena membantu sekali. Desa sudah maju tetap membutuhkan pelatihan P3PD,” kata Rio yang desanya berada di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung ini.

PELATIHAN P3PD PERCEPAT PEMBANGUNAN DESA HANURA

(Kanan) Kepala Desa Hanura Rio Remota dan istri saat menerima penghargaan Desa Telada dari Kementerian Dalam Negeri dalam ajang Lomba Desa dan Kelurahan di kawasan Art Center, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa, 8 Oktober 2024 (FOTO: Instagram @desahanuraofficial/THE EDITOR)
(Kanan) Kepala Desa Hanura Rio Remota dan istri saat menerima penghargaan Desa Telada dari Kementerian Dalam Negeri dalam ajang Lomba Desa dan Kelurahan di kawasan Art Center, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa, 8 Oktober 2024 (FOTO: Instagram @desahanuraofficial/THE EDITOR)

Salah satu program yang bisa dengan cepat Rio lakukan saat ini adalah pembangunan dua unit patung singa sebagai simbol Desa Hanura yang bertujuan untuk mendatangkan wisatawan lokal dari desa-desa yang bersebelahan di sekitarnya.

Kepada The Editor, Rio mengatakan bila keberadaan warga dari desa-desa tetangganya akan mempercepat perputaran ekonomi di sektor UMKM di Desa Hanura. Patung singa tersebut, lanjutnya, akan menjadikan Desa Hanura jadi lebih menarik untuk dijadikan sebagai tempat wisata.

Kata Rio, sebelum pelatihan P3PD diikuti oleh staf Desa Hanura, sering kali terjadi tumpang tindih wewenang yang membuat pembangunan desa terhambat.

“Dulu kalau mau ajukan program saja biasanya dibantah langsung atau dibilang tidak cocok dan kurang sesuai. Tapi setelah ikut pelatihan P3PD tidak lagi. Kalau saya mau ajukan program pembanguna langsung setuju karena sudah tahu tujuannya baik,” kata Rio.

Terutama di bidang teknologi, lanjut Rio, kini seluruh staf Desa Hanura sudah setuju bila pembangunan desa akan lebih cepat bila dibarengi dengan perkembangan teknologi yang diizinkan untuk dipakai di desa.

Pengetahuan ini, kata Rio, diajari oleh pemerintah saat pelatihan P3PD. Jadi, staf desanya yang ikut pelatihan menyadari bila teknologi juga mempermudah pekerjaan mereka sehari-hari.

“Padahal desa kami sudah cukup maju dan sering dapat penghargaan. Tapi pelatihan P3PD tetap dibutuhkan oleh semua staf untuk memperbaharui dan mengingatkan akan tupoksi masing-masing,” katanya.

Untuk itu, Rio berharap pelatihan P3PD tetap ada untuk mendorong perkembangan dan alat pengingat bagi staf-staf desa dan kepala desa.

Ia juga meminta agar pemerintah juga sangat detail memeriksa staf desa yang hadir saat pelatihan agar tidak sia-sia diadakan karena ia masih menemukan aparatur desa yang ogah-ogahan untuk ikut serta saat itu.

“Padahal begitu banyak ilmu yang bisa didapat tapi diabaikan begitu saja,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru