AMBON – Keberadaan pakis binaiya (Chyathea binayana) di habitatnya di Taman Nasional Manusela, Pulau Seram, Maluku, terancam punah. Hal ini disampaikan oleh pihak pengelola Taman Nasional Manusela setelah melakukan pemantauan terhadap tanaman yang dilindungi tersebut.
Dari hasil pemantauan tersebut, pihak pengelola menarik kesimpulan adanya gangguan ekosistem berupa aktivitas rusa terhadap keberadaan pakis binaiya.
“Kami coba pasang camera trap di sana. Hasilnya sementara, ada aktivitas rusa. Jadi mungkin ini mengganggu,” kata kepala Balai Taman Nasional Manusela, M. Zaidi, di Ambon, Minggu (27/3).
Adapun aktivitas rusa tersebut, menurut Zaidi, dapat dikatakan mengganggu akibat mereka kekurangan sumber makanan.
Meskipun begitu, ia dan timnya belum dapat memberikan data pasti berupa bukti pembanding mengenai aktivitas rusa di sekitar pakis binaiya sebelum dan sesudah dipantau melalui kamera.
“Yang kami lihat sekarang rusa sudah main di situ. Apakah dari dulu rusa main di situ? kami belum punya data,” ujarnya.
Dengan habitatnya yang berada di ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut, solusi dari kepunahan tanaman ini masih diusahakan oleh Badan Taman Nasional Manusela.
Satu hal yang hampir pasti, tanaman ini tidak mungkin dibudidayakan di dataran yang lebih rendah dari habitat aslinya.
“Kalau dia hidup di ketinggian itu, tidak mungkin kami budidayakan di bawah. Paling itu adalah perlindungan terhadap habitatnya saja, memproteksi area. Apakah perlu budidaya atau hanya perlu, misalnya, memproteksi area. Yang paling memungkinkan yang mana, itu yang kita terapkan,” paparnya.
Sebagai informasi, Taman Nasional Manusela mempunyai salah satu fungsi sebagai kawasan pelestarian keanekaragaman flora di Pulau Seram, termasuk dalam hal ini adalah pelestarian pakis binaiya yang merupakan jenis paku-pakuan endemik Pulau Seram yang habitatnya berada di sekitar Puncak Binaiya.
Pakis binaiya sendiri memiliki penampilan yang mirip dengan pohon kelapa. Hal ini membuatnya mudah dibedakan dengan jenis tanaman paku lainnya. Di bagian atas batangnya terdapat lekukan dangkal bekas tangkai daun melekat.
Tinggi batang tanaman pakis binaiya diketahui dapat tumbuh hingga 10–12 meter dengan tekstur yang kasar dan sangat keras. Kondisi inilah yang kemudian membuat pakis binaiya tetap berdiri kokoh dan tegak meskipun sudah mati.
Sumber: Antara