LOS ANGELES – 502.000 orang diseluruh dunia meninggal akibat virus corona. Sementara itu lebih dari 10,1 juta orang di seluruh dunia telah didiagnosis terkena COVID-19. Jumlah tersebut diyakini jauh lebih tinggi karena minimnya fasilitas uji coba dan kasus yang tidak dilaporkan, dicurigai beberapa negara sengaja menyembunyikan ruang lingkup wabah corona negara mereka.
Sejak kasus pertama terdeteksi di Tiongkok pada Desember lalu, Amerika Serikat telah menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya dengan lebih dari 2,5 juta kasus terdiagnosis dan sedikitnya 125.928 kematian.
Los Angeles akan menutup kawasan tepi pantai pada Juli 2020 mendatang. Seperti diberitakan ABCNEWS, Sherif Station Lost Hills mengumumkan Pantai Los Angeles County akan ditutup selama akhir pekan. Pejabat setempat juga mengumumkan bahwa kawasan pantai, dermaga, jalur sepeda pantai dan jalur akses pantai akan ditutup mulai Jumat hingga Senin mendatang. Petugas akan mengenakan sanksi $1.000 dolar bagi warga yang melanggar. Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya kasus COVID-19 dan rawat inap di wilayah. Sebelumnya Senin, Los Angeles menjadi daerah pertama di negara itu yang mencapai 100.000 kasus.
Sejumlah bar di Arizona serta pusat kebugaran dan bioskop tutup selama sebulan. Gubernur Arizona, Doug Ducey telah memerintahkan bar, gimnasium dalam ruangan, teater film dalam ruangan, taman air dan operator tubing berhenti beropersi karena lonjakan kasus terkait COVID-19 di rumah sakit. Aturan ini berlaku sejak pukul 08.00 malam waktu setempat dan akan berlangsung hingga 27 Juli, kecuali diperpanjang. Sementara itu bar masih diizinkan untuk menyediakan jasa pemesanana dan one stop service.
Negara bagian itu juga menunda dimulainya tahun ajaran baru sekolah hingga 17 Agustus 2020 dan melarang pertemuan lebih dari 50 orang. Untuk diketahui, sekolah Arizona biasanya dibuka pada awal Juli. Sebagian besar bisnis dapat melanjutkan operasi ketika aturan pemerintah untuk tetap tinggal di rumah habis hingga pertengahan Mei 2020 mendatang. Seluruh aturan ini dikenakan pemerintah Ariznona menyusul catatan kasus sebanyak 3.858 yang terkena COVID-19 per hari dan rekor 2.691 rawat inap pada Minggu kemarin.
Beberapa waktu lalu kasus Vovid-19 di di Los Angeles County lebih dari 100.000 kasus. Wilayah ini menjadi yang pertama di Amerika Serikat yang mencapai angka terkena virus corona sebanyak itu.Di wilayah lain juga telah dilaporkan bahwa terjadi peningkatan kasus corona yang naik secara berkala. Setiap hari terjadi 2.903 kasus, dan sekarang totalnya menjadi 100.772 kasus.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Proyek Pelacakan COVID: California, Florida, Illinois, Massachusetts, New Jersey, New York dan Texas diketahui bahwa hanya tujuh negara bagian di AS yang memiliki lebih dari 100.000 kasus.
Direktur Kesehatan Masyarakat Los Angeles, Barbara Ferrer, menyalahkan pengusaha dan individu yang tidak mengikuti arahan. Mereka diduga tidak tidak mengindahkan aturan jaga jarak yang ditetapkan pemerintah. Akibatnya, dalam dua minggu belakangan jumlah pasien yang positif meningkat 9{449fde34b18ca6505a303acf59cd2914251092e879039fa6b1605563bfad8ebc} dan 27{449fde34b18ca6505a303acf59cd2914251092e879039fa6b1605563bfad8ebc} lainnya harus dirawat inap.
“Jika Anda bukan bagian dari solusi untuk memperlambat penyebaran, Anda akhirnya menjadi bagian dari masalah,” kata Ferrer, Selasa (30/6).
Maskapai penerbangan Amerika Serikat menambah aturan penerbangan, terutama yang menuju negara Adi Daya itu. Seluruh penumpang diwajibkan melewati uji coba kesehatan selama proses check-in, termasuk di dalamnya aturan ketat harus memakai masker selama dalam penerbangan.
Organisasi Industri Perdagangan Airlines for Amerika yang mewakili tujuh maskapai penerbangan di negara tersebut mengumumkan prosedur baru untuk semua penumpang. Penumpang harus menggunakan masker selama di bandara dan di pesawat. Mereka juga meminta jaminan kepada penumpang bahwa mereka bebas dari gejala COVID-19, seperti batuk atau kehilangan rasa atau bau. Mereka juga meminta penumpang menunjukkan jaminan bahwa mereka belum pernah terpapar pada seseorang yang dites positif atau memiliki gejala COVID-19 dalam 14 hari terakhir.