23.7 C
Indonesia

Kirim Dua Bus Untuk Jemput Warga Desa Wadas, Ganjar: Tidak Boleh Ada Kekerasan Lagi

Must read

SEMARANG – Baru-baru ini, beredar kabar sebagian warga Desa Wadas yang menolak pengukuran tanahnya untuk dijadikan bendungan ditangkap polisi. Menanggapi peristiwa tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turun tangan dan berjanji untuk memulangkan mereka segera.

Janji itu ditepatinya Rabu (9/2) siang. Dua unit bus dikirim Ganjar guna mengangkut warga yang ditahan di Polres Purworejo.

Sebelum pulang, salah seorang warga berkesempatan untuk mengobrol dengan orang nomor satu di Jawa Tengah itu. Melalui fitur video call, Ganjar menanyakan kondisi kesehatannya serta yang lain.

Baca Juga:

“Saya sempat video call, karena ada beberapa teman yang di sana, satu namanya kalau tidak salah Pak Nurhadi. Itu yang digambar digotong-gotong ditarik-tarik itu, terus Pak Nurhadi bilang ‘saya yang viral itu lho pak’,” kata Ganjar.

Ganjar mengimbau warga agar memeriksakan diri ke rumah sakit jika ada keluhan sakit. Ia bahkan juga berkenan untuk membantu proses tersebut.

“Kalau ada yang sakit-sakit mbok diantar ke rumah sakit, nanti saya bantu. Sampai hari ini sih belum ada laporan, mudah-mudahan sehat ya,” terang Ganjar.

Obrolan tersebut terus berlanjut hingga warga mengatakan tidak mau diantar pulang dengan mobil polisi. Kesan seperti tahanan dan ketidaknyamanan menjadi alasannya.

“Terus minta dibantu bus ya kita bantu juga, agar mereka lebih nyaman. Rasa-rasanya kalau naik kendaraan polisi kok seperti tahanan, katanya begitu, tidak nyamanlah,” bebernya.

Permintaan tersebut diamini oleh Ganjar. Warga bahkan menerima bingkisan menjelang jam kepulangan.

Mengenai video warga yang bermain biliar di dalam polres, Ganjar mengapresiasi pihak polres yang memperlakukan mereka dengan baik.

Video tersebut, menurutnya, perlu diketahui publik agar menunjukkan tidak ada penekanan terhadap warga Desa Wadas yang ditahan.

“Saya juga menyampaikan terima kasih karena mendapatkan video kemarin selama mereka diamankan itu main biliar, tertawa gitu. Suasananya tidak ditekan, jadi penting juga publik untuk tahu,” ujarnya.

Untuk langkah selanjutnya, Ganjar berencana mengadakan evaluasi terkait pendekatan ke warga agar peristiwa kemarin tidak terulang.

“Yang jelas kita review ulang, agar dalam melakukan pendekatan nanti tidak ada kekerasan,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru