23.8 C
Indonesia

Kabarantan: Dorong Komoditas Pertanian Makin Berdaya Saing di Pasar Ekspor

Must read

JAKARTA – Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Bambang, menyebutkan bahwa tren positif peningkatan ekspor pertanian di tahun 2022 dapat tercapai berkat adanya peningkatan pada beberapa komoditas unggulan sektor pertanian yang telah diprogramkan oleh direktorat jenderal teknis di lingkup Kementerian Pertanian.

Mengacu pada rilis Badan Pusat Statistik (BPS), dapat diketahui bahwa ekspor pertanian pada tahun 2022 tumbuh sebesar 10,52 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ekspor pertanian Januari–Desember 2022 mencapai US$4,89 miliar, meningkat dari angka US$4,24 miliar yang diperoleh dari ekspor pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca Juga:

“Sesuai tugas strategis yang diberikan pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), Barantan mengawal tiap komoditas yang dilalulintaskan di pasar global,” kata Bambang saat bertemu dengan rekan media pada acara Kopi Pagi, Rabu (22/2), di Jakarta.

Dalam acara yang digelar dalam rangka memperkuat sinergi, komunikasi, dan menjalin silaturahmi dengan awak media ini, Bambang juga menyampaikan capaian dan refleksi kinerja jajarannya pada tahun sebelumnya.

“Kita berhasil mengharmonisasikan aturan teknis pada komoditas porang, nanas, dan buah naga untuk pasar Tiongkok. Semoga peluang ini dapat dimanfaatkan pelaku usaha, karena protokol ekspor sudah siap,” paparnya.

Sementara itu, untuk komoditas pertanian lainnya dengan nilai ekonomi yang cukup signifikan, Bambang memaparkan perkembangan ekspor sarang burung walet (SBW).

Disebutkan olehnya, sebanyak 19,5 persen dari total 1.502 ton SBW tanah air telah berhasil masuk ke pasar Tiongkok, sementara sisanya laris di 23 negara lainnya.

“Dengan persyaratan ekspor yang cukup ketat, sebanyak 33 eksportir mampu memenuhinya. Dan tentunya kami berkepentingan untuk menambah jumlah eksportir yang bisa lolos dengan memberikan pendampingan dan pengawasan,” jelas Bambang kemudian.

Pada kesempatan yang sama, Bambang juga memaparkan tantangan yang dihadapi Barantan berkaitan dengan ancaman hama penyakit karantina yang berbahaya pada hewan dan tumbuhan.

“Setelah PMK (penyakit mulut dan kuku, red) pada hewan ternak, kini ada LSD dan kita berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk menanggulanginya,” jelasnya.

Wisnu Wasisa Putra, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, yang turut mendampingi secara teknis, menjelaskan upaya mitigasi dan penannggulangan yang telah dilakukan.

“Penguatan sistem pengawasan, kolaborasi, dan tidak kalah penting adalah partisipasi masyarakat khususnya media menjadi penting agar sumber daya hayati dan pertanian tetap sehat dan aman untuk keberlangsungan pangan kita,” kata Wisnu.

Hadir pula AM Adnan, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, yang menyampaikan info terkini terkait komoditas pertanian yang tengah bersiap memasuki pasar ekspor baru.

“Salah satunya mangga ke Jepang. Negosiasi teknis telah memasuki tahap akhir, semoga tahun ini mangga kita sudah dapat tembus,” ujar Adnan.

Dalam mendorong daya saing pertanian di pasar global, selajn gencar melakukan harmonisasi aturan teknis sanitari dan fitosanitari, Barantan bersama dengan Bea Cukai, Pelindo, dan instansi terkait lainnya juga terus mempercepat upaya pembenahan ekosistem logistik nasional di pelabuhan.

Sebagai informasi, pembenahan National Logistic Ecosystem (NLE) sesuai Inpres 05/2020 masuk ke dalam program Stranas PK-KPK.

“Tahun lalu, pembenahan pelayanan karantina dilakukan di 14 pelabuhan. Dan tahun ini, sesuai target KPK, ditambah 20 pelabuhan menjadi 34 pelabuhan,” pungkas Bambang.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru