22.4 C
Indonesia

Ini Alasan Mengapa Patung Walrus di Norwegia Jadi Simbol Kebodohan Manusia

Must read

NORWEGIA – Seekor walrus yang pernah menarik perhatian banyak orang di Norwegia, Freya, telah lama tiada.

Kehadirannya yang dahulu ikonik kini dikenang dalam wujud sebuah patung perunggu.

Dibuat dalam ukuran yang sama besarnya dengan tubuh Freya, patung itu ditempatkan dengan berbaring miring di tepi pantai di ibu kota Oslo.

“Beginilah cara manusia memperlakukan alam liar, tapi ini juga cara manusia memperlakukan manusia. Beginilah cara kami memperlakukan Freya. Jadi, saya akan menyebut patung itu “For Our Sins” (Untuk Dosa-Dosa Kami, red),” kata sang pencipta patung, Astri Tonoian.

Untuk mewujudkan patung tersebut, kampanye online dibuat–dan berhasil mengumpulkan sebesar $25 ribu (sekitar Rp367 juta).

“Saya memulai ini karena saya marah dengan cara Direktorat Perikanan [Norwegia] dan negara menangani situasi ini,” kata penyelenggara kampanye Erik Holm kepada kantor berita AFP.

Freya, yang beratnya sekitar 600kg, menjalani eutanasia pada Agustus lalu–tindakan yang kemudian memicu kecaman di seluruh negara Nordik.

Mamalia itu menjadi terkenal setelah naik ke perahu penduduk untuk sekadar berjemur, terkadang juga menenggelamkannya.

Pihak berwenang setempat saat itu mengatakan orang-orang telah mengabaikan peringatan untuk tidak terlalu dekat dengan hewan itu, sehingga membahayakan dirinya dan diri mereka sendiri.

Pada suatu kesempatan, polisi bahkan harus memblokir area setelah walrus dilaporkan mengejar seorang wanita ke dalam air, lapor media lokal saat itu.

Kementerian Perikanan Norwegia juga mengeluarkan foto kerumunan orang, termasuk anak-anak, yang berdiri berdekatan dengan hewan tersebut.

Direktur Jenderal Perikanan, Frank Bakke-Jensen, mengatakan keputusan untuk mengeutanasia hewan itu didasarkan pada “penilaian keseluruhan atas ancaman berkelanjutan terhadap keselamatan manusia”.

“Melalui pengamatan di tempat selama seminggu terakhir, menjadi jelas bahwa masyarakat telah mengabaikan rekomendasi saat ini untuk menjaga jarak yang jelas dengan walrus.

“Oleh karena itu, direktorat menyimpulkan, kemungkinan potensi bahaya terhadap manusia tinggi dan kesejahteraan hewan tidak dipertahankan,” kata Bakke-Jensen.

Operasi untuk eutanasia Freya dilakukan “dengan cara yang manusiawi”, dengan jenazahnya dibawa untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter hewan, katanya.

Freya pertama kali terlihat di Oslo pada pertengahan Juli tahun lalu. Namanya diambil dari nama Dewi Kecantikan dan Cinta bangsa Nordik.

Sebagai salah satu spesies yang dilindungi, walrus biasanya hidup lebih jauh ke utara di Kutub Utara.

Mereka biasanya tidak menyerang manusia. Meskipun begitu, ada beberapa insiden langka.

Di sebuah taman margasatwa di China pada tahun 2016, seorang turis dan penjaga kebun binatang dibunuh oleh seekor walrus.

Turis itu dilaporkan tengah berswafoto dengan makhluk tersebut ketika ia ditangkap dan ditarik ke bawah air.

Sementara petugas masuk untuk menyelamatkannya, ia pada akhirnya juga ditarik ke bawah dan dinyatakan tewas.

 

Sumber: BBC

 

Baca juga: Sempat Jadi ‘Selebriti’ Freya Si Walrus Disuntik Mati Demi “Keselamatan Publik”

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru