JAKARTA – Memahami tangisan bayi, terutama tangisan bayi yang baru lahir, bukanlah sesuatu yang mudah.
Ketika orang tua mengiranya sebagai tanda bahwa buah hatinya tengah kelaparan, bisa saja ia sebenarnya sudah mengantuk.
Ketika orang tua berpikir bayinya menangis karena suasana yang tidak nyaman, bisa saja ternyata ia baru saja buang air besar.
Hal-hal seperti itu lah yang mendorong Medhanita Dewi Renanti, Dosen Manajemen Teknologi Informasi Sekolah Vokasi IPB, untuk menciptakan aplikasi penerjemah tangisan bayi.
Aplikasi itu bernama Madsaz, diklaimnya memiliki tingkat akurasi sebesar 94% dan telah digunakan oleh lebih dari 180.000 orang di lebih dari 100 negara.
“Manfaat dari aplikasi ini alhamdulillah sudah banyak membantu ibu-ibu, utamanya yang baru punya anak untuk menerjemahkan tangisan bayinya,” ujar Medhanita, dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud.
Ia mengaku mendapatkan ide awal penciptaan aplikasi ini saat mengandung pada tahun 2011 lalu.
Saat itu, ia mengikuti seminar yang membahas tumbuh kembang anak. Lewat acara tersebut ia mengetahui bahwa bayi sebenarnya memiliki bahasa yang dapat dimaknai atau diartikan oleh orang dewasa.
“Dan saat itu memang belum ada software yang berbasis android untuk menerjemahkan tangisan bayi,” jelasnya.
Barulah pada tahun 2013 kehadiran aplikasi ini mulai terwujud. Saat itu, masih dalam bentuk desktop.
Berbagai penyempurnaan terus dilakukan hingga Madsaz bisa hadir untuk platform android pada tahun 2015.
“Aplikasi ini tersedia dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Aplikasi ini juga bersifat universal bisa digunakan oleh semua bayi,” tutur Medhanita.
Rata-rata pengguna Madsaz adalah orang tua muda. Aplikasi ini disebutkan lebih efektif diterapkan pada bayi berusia 0–3 bulan.
Dijelaskan oleh sang dosen, alatnya dapat mendeteksi lima jenis tangisan bayi, yaitu tangisan karena lapar, mengantuk, bersendawa, kembung, dan merasa tidak nyaman.
Untuk mengetahui makna tangisan si buah hati, orang tua cukup merekamnya selama beberapa menit dan aplikasi akan segera menerjemahkannya.
“Misalnya ternyata nangisnya karena tidak nyaman, mungkin bisa dicek apakah pokoknya sudah basah misalnya,” katanya.
