26 C
Indonesia

Dirut Bulog Sebut Harga Beras Sulit Turun ke Harga Sebelumnya

Must read

JAKARTA – Harga beras yang melonjak belakangan ini diperkirakan akan bertahan dan sulit turun ke keadaan sebelumnya.

Demikian disampaikan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, Senin (18/3), menyebut hal ini bukan lah “sesuatu yang patut dibanggakan”.

“Saya tidak gembira mengatakan harga beras akan sulit untuk kembali ke titik semula seperti setahun yang lalu, dan ini bukan sesuatu yang patut dibanggakan,” katanya dalam acara Bicara BUMN di Jakarta, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga:

“Karena upah tenaga kerja, yang jadi biaya produksi gabah itu naik. UMR kan naik, berarti nanti upah tenaga kerja informal akan naik,” sambungnya.

Dijelaskan Bayu, ongkos tenaga kerja menjadi faktor yang menyumbang paling besar terhadap naiknya harga gabah–sementara harga gabah sendiri adalah setengah harga beras.

Harga sewa lahan, menurutnya, berada di urutan kedua. Pupuk di urutan ketiga dan benih di urutan keempat.

“Dengan kenaikan secara internasional, kenaikan bahan bakar, maka pupuk juga naik. Jadi biaya-biaya produksi yang dihadapi oleh petani sudah naik,” tuturnya.

Oleh sebab itu, ia mengaku pihaknya menilai harga beras akan sulit kembali ke titik semula, “seperti setahun yang lalu”.

Meskipun begitu, Bayu mengatakan Bulog belum bisa memastikan berapa harga beras dan harga eceran tertinggi (HET) nantinya.

Kedua hal tersebut, menurutnya, akan ditentukan pemerintah.

“Otoritas yang akan menentukan apakah di Badan Pangan, atau di BPS. Tapi bayangannya adalah harga beras mungkin akan bertahan tidak akan sampai serendah seperti yang diperkirakan semula,” jelasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru