KARO – Beberapa waktu lalu, tersiar kabar bahwa seorang warga Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, menemukan sepucuk mortir di tempat kerjanya. Mortir itu ia bawa pulang sebelum dilaporkan oleh kerabatnya ke pihak berwenang.
Pihak kepolisian yang mengonfirmasi keberadaan amunisi berdaya ledak tersebut lantas mengamankan lokasi penyimpanan mortir sampai tim penjinak bom (jibom) datang.
Aksi pemusnahan atau pendisposalan kemudian dilakukan oleh Tim Jibom Brimob Polda Sumut pada Kamis (10/2) lalu.
Bertempat di sebuah lahan kosong di Jalan Alternatif Deleng Singkut, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, pemusnahan dijamin sudah mengikuti standard operating procedure atau SOP.
“Tim telah melakukan pendisposalan dengan langkah-langkah sesuai SOP,” kata Kasubdit Jibom Detasemen Gegana Brimob Polda Sumut, AKP Sardi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/2).
Pemusnahan mortir dilakukan mulai dari sterilisasi, penggalian, penempatan dan perakitan handak, serta pengamanan lokasi pendisposalan.
AKP Sardi menambahkan bahwa mortir yang ditemukan warga tersebut adalah bom militer tipe proyektil.
Ke depannya, jika penemuan serupa kembali terjadi, ia berharap agar warga tidak sembarangan memegang benda tersebut, terlebih dibawa pulang ke rumah.
“Kami minta apabila menemukan benda-benda yang serupa untuk tidak langsung memegang apalagi membawa barang ke rumah, segera lapor ke polisi,” tegasnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Ridwan Tanjung, warga yang menemukan mortir, membawa benda tersebut pulang dari tempat kerjanya dan mendiamkannya di rumah selama dua hari.
Ridwan kemudian memberitahukan hal ini kepada Samsul, temannya, yang lantas mengabarkan penemuan tersebut kepada seorang pensiunan TNI bernama Sugiono.
Dari Sugiono lah polisi mendapat laporan tentang keberadaan mortir yang diduga peninggalan Jepang tersebut.
