20 C
Indonesia

Begini Cara Ditjen Bina Pemdes Menciptakan Ribuan Desa Bahagia di Indonesia

Must read

THE EDITOR – Desa bahagia menjadi salah satu program utama yang tengah dikerjakan oleh Ditjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Program ini disebut-sebut menjadi salah satu cara pemerintah untuk menekan angka urbanisasi atau perpindahan masyarakat dari desa ke kota.

Pemerintah Indonesia ternyata tidak ingin desa-desa di Indonesia mati seperti yang tengah terjadi di negara-negara berkembang seperti Jepang.

Baca Juga:

Agar desa terus hidup, pemerintah Indonesia melalui Ditjen Bina Pemdes menciptakan pelatihan bagi para aparatur desa lewat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).

DIMULAI DENGAN MENDIDIK APARATUR DESA LEWAT P3PD

Seperti diketahui, aparatur desa di Indonesia rata-rata hanya lulusan sekolah dasar (SD) atau sekolah menengah atas (SMA).

Hanya segelintir saja di antara mereka yang lulus dari perguruan tinggi dan mau jadi kepala desa atau aparatur desa.

Melihat kondisi ini, Dirjen Bina Pemdes La Ode Ahmad P Bolombo ingin agar pelatihan P3PD ini menghasilkan aparat desa yang mampu menciptakan desa bahagia (happy village).

Menurutnya, bila desa bahagia, maka warganya akan tetap tinggal disana dan mendorong pertumbuhan desanya di segala bidang.

“Kalau dia bahagia di kampungnya, dia tidak akan meninggalkan kampungnya, desanya, tidak terjadi urbanisasi,” katanya saat Pengarahan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa Tahun 2024, di Sorong, Papua Barat, Selasa (24/09/2024).

Namun, untuk menciptakan desa yang bahagia ini, La Ode sadar bukan hal yang mudah.

Tapi, ia optimis karena sejumlah lembaga ikut serta untuk mendorongnya agar berhasil seperti Bank Dunia (World Bank), Kemendagri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDTT) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KemenkoPMK).

DESA BAHAGIA ITU SEPERTI APA?

La Ode mengatakan bahwa desa yang bahagia adalah desa yang memiliki aparatur kreatif, kompeten dan berwawasan luas.

Bila aparatur desa memiliki semua ciri di atas, lanjutnya, maka, mereka akan giat memetakan potensi desa mereka.

Pemetaan desa yang berhasil, kata La Ode, berimplikasi pada meningkatnya pelayanan terhadap masyarakat dan penggunaan anggaran yang tepat sasaran.

Seperti diketahui, banyak sekali desa-desa di Indonesia yang berhasil memiliki aparat yang mumpuni dan kreatif sehingga mampu mendorong perekonomian warganya.

Misalnya, Desa Koto Mesjid di Kabupaten kampar, Riau, Desa Labanan Makarti di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Desa Tegal Arun di Kota Denpasar, Bali masih banyak desa lainnya.

“Ini yang coba kita rajut, sehingga kita tingkatkan kapasitasnya, kompetensinya, dan wawasannya,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru