IRLANDIA – Perusahaan makanan dan minuman multinasional Nestlé menyatakan akan menutup pabrik susu bayi mereka yang berlokasi di Irlandia.
Keputusan tersebut menyusul kondisi saat ini yang menunjukkan anjloknya angka kelahiran di Tiongkok, yang kemudian mengurangi permintaan akan susu bayi.
“Jumlah bayi baru lahir di Tiongkok telah menurun dengan tajam dari 18 juta setiap tahunnya pada 2016 menjadi kurang dari sembilan juta seperti yang diproyeksikan untuk tahun 2023,” kata pihak perusahaan, dikutip dari BBC.
Sebagai informasi, pabrik Nestlé yang akan ditutup selama ini beroperasi sebagai Wyeth Nutritionals Ireland.
Fasilitas tersebut memproduksi produk-produk yang hampir seluruhnya ditujukan ke pasar Tiongkok.
Penutupan pabrik itu, yang berlokasi di Askeaton, County Limerick, mungkin akan berujung pada hilangnya 500 pekerjaan.
Pihak perusahaan mengatakan mereka berencana menyelesaikan proses penutupan hingga tiga bulan pertama tahun 2026.
“Pasar, yang sebelumnya bergantung pada produk susu formula impor, juga mengalami pertumbuhan pesat pada produk-produk buatan lokal,” tambah mereka.
Perusahaan mengusulkan untuk mengalihkan produksi dari Askeaton ke dua pabrik yang ada di Suzhou (Tiongkok) dan Konolfingen (Swiss).
Dikatakan bahwa pihaknya telah mencoba mencari pembeli untuk pabrik tersebut, namun upaya itu belum berhasil.
Menteri Perusahaan, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Irlandia Simon Coveney menggambarkan berita tersebut sebagai sesuatu yang “sangat mengecewakan”.
Ia mengatakan para pejabat di departemennya sekarang akan memulai proses keterlibatan dengan manajemen dan pekerja.
“Berbagai dukungan negara akan diberikan kepada para pegawai, dan kami akan mengkaji setiap opsi untuk memastikan bahwa hasil terbaik dapat dicapai bagi semua pihak,” lanjutnya.
