20.7 C
Indonesia

Agar Tak Terdampak Badai El-Nino, Ditjen PSP Kementan Lakukan Percepatan Tanam Dengan Alsintan

Must read

JAKARTA – Percepatan tanam dengan alsintan seperti Traktor Roda 4 dan Traktor Roda 2 akan jadi strategi Kementerian Pertanian, dalam hal ini akan digawangi oleh oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana.

Untuk bisa mencapai target Sebelum Badai El-Nino yang membawa angin kering dan dapat merusak Tanaman warga, Dirjen PSP Ali Jamil mengaku akan terus mendorong melakukan percepatan tanam menggunakan alsintan seperti Traktor Roda 4 dan Traktor Roda 2.

“Tahun 2023 ini Ditjen PSP jg menyiapkan di antaranya alokasi bantuan Alat mesin pertanian seperti Traktor Roda 4 (800 unit), Traktor Roda 2 (4.745 unit), pompa air 1.900 unit untuk seluruh indonesia,” kata Ali Jamil beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga:

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan memaksimalkan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tertier (RJIT) yang dapat meningkatkan efisiensi aliran irigasi hingga ke lahan sawah.

Juga ada kegiatan Irigasi Perpipaan, Irigasi Perpompaan, Pembangunan Embung, Dam Parit. Ini bertujuan sebagai suplesi air hingga lahan.

Tahun 2023 ini, masih kata Ali Jamil, Kementan juga akan mengalokasikan Embung sekitar 500 unit, Perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, RJIT 3.213 unit.

“Hal ini sebagai salah satu bentuk antisipasi el nino,” imbuhnya.

Apa Itu Badai El-Nino?

Situs resmi BMKG (badan meteorologi, klimatoloji, dan geofisika) menyebutkan bahwa El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. 

Cara Menanggulangi Kekeringan

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) siap siaga dalam penanggulangan perubahan iklim.

Termasuk menghadapi el-nino yang diperkirakan datang di bulan Agustus 2023.

“Di daerah beririgasi akan dilakukan pengawalan ketat pelaksanaan pembagian air dan gilir giring air irigasi yang berasal dari waduk maupun bendung. 

Untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi, dapat memanfaatkan sumber-sumber air yang masih tersedia melalui pompanisasi, irigasi air tanah dan normalisasi saluran,” terang Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil, Senin (8/5).

Sedangkan untuk daerah non irigasi, akan dilakukan pemanfaatan irigasi air tanah, pompanisasi air permukaan, pemanfaatan embung dan bangunan konservasi air lainnya. 

“Kita juga gencarkan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur tata air. Di antaranya, irigasi air tanah, infrastruktur tata air permukaan, embung dan bangunan konservasi air lainnya,” tukasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru