JAKARTA – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dijadwalkan terlaksana kurang dari tiga bulan lagi. Untuk itu, semua persiapan dijalankan dengan sebaik mungkin oleh pihak-pihak terkait demi mewujudkan momen pemilu yang aman dan lancar.
Selain persiapan, perhatian untuk beberapa bentuk kerawanan yang berpotensi mengganggu jalannya pemilu pada Februari mendatang juga diupayakan untuk ditingkatkan.
Dalam hal ini, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) mengungkap ada 10 jenis kerawanan pemilu yang patut menjadi perhatian.
Pertama, cuaca Indonesia pada saat pemilu dilaksanakan. Mengingat bulan dilaksanakannya pemilu termasuk musim penghujan, kondisi itu diperkirakan akan berpengaruh pada pelaksanaan pemilu.
“Nanti pada bulan Februari kita akan mengalami puncak musim hujan sehingga terjadi kemungkinan hujan yang cukup deras,” kata Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam Heri Wiranto, Selasa (21/11).
“Ini juga akan berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan, dan ini perlu diantisipasi bersama,” tambahnya.
Isu kerawanan kedua adalah kesiapan personel pengamanan di daerah masing-masing. Hal ini, kata Heri, mengingat pelaksanaan pemilu yang secara keseluruhan sehingga membutuhkan kesiapan unsur pengamanan.
Selanjutnya, isu kerawanan akan konflik sosial dan perusakan fasilitas. Dengan pernah terjadi di beberapa daerah, isu yang satu ini perlu diantisipasi.
“Ketiga adalah konflik sosial dan perusakan fasilitas penyelenggaraan pemilu. Ini juga sudah terjadi di beberapa daerah, dan ini perlu diantisipasi terlebih menjelang pelaksanaan pemilu pada tanggal 14 Februari,” jelasnya.
Isu keempat yang perlu diperhatikan adalah gangguan keamanan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di beberapa wilayah di Papua.
Lalu ada juga ancaman serangan siber terhadap sistem teknologi informasi penyelenggara pemilu serta potensi bencana alam dan bencana nonalam.
Yang ketujuh adalah gangguan kesehatan bagi petugas penyelenggara pemilu–yang menurut Heri adalah isu yang menarik, mengingat beberapa petugas Pemilu 2019 ternyata dalam kondisi yang cukup memprihatinkan.
“Ini menjadi isu yang cukup menarik karena pengalaman pada Pemilu 2019, beberapa petugas penyelenggara pemilu yang mengalami kondisi cukup memprihatinkan,” katanya.
Netralitas aparatur pemerintah dan penyelenggara pemilu juga menjadi salah satu jenis kerawanan yang diungkap Kemenko Polhukam.
Selain itu, ada juga potensi permasalahan pelaksanaan pemilu di luar negeri.
Terakhir, potensi permasalahan distribusi logistik pemilu, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Disampaikan Heri, Kemenko Polhukam sudah mengambil langkah awal dalam mengantisipasi jenis-jenis kerawanan pemilu yang disebutkannya.
