23.6 C
Indonesia

Tentang Bantuan Cina untuk Rusia, Menlu Cina: Disinformasi!

Must read

RUSIA – Dalam sebuah wawancara TV Rusia yang ditayangkan pada hari Minggu (13/3), Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengungkapkan hubungan bilateral negaranya dengan Cina masih cukup baik dan mungkin dapat meningkat di lingkungan tempat Barat menutup diri.

Hasil wawancara tersebut juga menunjukkan bahwa ada kemungkinan Negeri Beruang Putih itu akan mengandalkan Cina dalam menghadapi rentetan sanksi yang dikenakan dunia internasional kepadanya sejak memulai invasi ke Ukraina akhir Februari lalu.

“Kami memiliki sebagian dari cadangan emas dan valuta asing dalam mata uang Cina, yuan. Dan kami melihat tekanan yang diberikan oleh negara-negara Barat pada Cina untuk membatasi perdagangan timbal balik dengan Cina. Tentu saja, ada tekanan untuk membatasi akses ke cadangan itu,” paparnya, dilansir Reuters.

Baca Juga:

“Tetapi saya pikir kemitraan kami dengan Cina masih akan memungkinkan kami untuk mempertahankan kerja sama yang telah kami capai, dan tidak hanya mempertahankan, tetapi juga meningkatkannya di lingkungan di mana pasar Barat [menutup diri],” lanjutnya.

Hal ini kemudian dinilai sejalan dengan apa yang telah dikhawatirkan Barat baru-baru ini, bahwa Cina akan terbuka memberikan bantuan militer serta keuangan ke Rusia.

Meskipun belum jelas apakah bantuan akan benar-benar diberikan, indikasi yang mengarah ke hal tersebut dikatakan sudah terlihat bahkan tersebar ke berbagai pihak. Beijing akhirnya angkat bicara pada Senin (14/3).

“Tuduhan tentang masalah yang disebarluaskan oleh Amerika Serikat adalah informasi palsu,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian dalam briefing, dikutip dari TASS.

Washington, menurut Zhao, sengaja menyebarkan misinformasi tentang kedudukan negaranya di tengah konflik Rusia-Ukraina ketika sikap Beijing kepada konflik tersebut bahkan sudah koheren dan jelas.

“Saat ini, penting bahwa semua pihak menahan diri, berkontribusi untuk meredakan situasi, dan tidak menambah bahan bakar ke api, [melainkan] mempromosikan penyelesaian diplomatik masalah ini dan bukan eskalasinya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Amerika Serikat dilaporkan mengancam akan memberikan konsekuensi ke Cina jika negara tersebut benar memberikan bantuan untuk Rusia dalam menginvasi Ukraina.

Dilansir dari CNN, selama ini pun, Cina tidak dapat dikatakan benar-benar melaksanakan apa yang dikhawatirkan Barat selain memberikan bantuan makanan untuk para tentara Rusia.

Negara pimpinan Xi Jinping itu dinilai sangat berhati-hati dan menyadari konsekuensi sanksi yang akan didapatkan jika benar membantu Rusia.

Terlebih, masih ada silang pendapat di antara Partai Komunis Cina terkait bantuan militer maupun keuangan.

Salah satu bantuan yang mungkin masih bisa dipenuhi Cina adalah dukungan logistik pangan untuk Rusia dalam menginvasi Ukraina.

Guna menindaklanjuti situasi ini, Penasihat Keamanan Amerika Serikat Jake Sullivan bertemu dengan diplomat senior Cina Yang Jiechi di Roma pada hari Senin (14/3).

Pertemuan tersebut membahas isu-isu substansial tentang invasi Rusia ke Ukraina.

“Kami memiliki kekhawatiran mendalam mengenai keselarasan Cina dengan Rusia,” kata salah satu pejabat senior AS mengenai pertemuan itu, dikutip dari CNN.

Akan tetapi, secara terpisah, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menggarisbawahi kemungkinan bahwa Cina mungkin adalah pihak yang sesungguhnya dapat memberikan pengaruh kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang dengan Ukraina.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru