22.4 C
Indonesia

“Snow White Florida” Meninggal Setelah Koma Selama 42 Tahun

Must read

FLORIDA – Hidup dalam keadaan koma selama 42 tahun, wanita yang selama ini dijuluki sebagai “Snow White Florida” meninggal pada Rabu (26/4) pekan lalu.

Edwarda O’Bara, yang meninggal di usia 59 tahun, menderita diabetes ringan ketika dia sakit pneumonia dan mengalami koma diabetes pada tahun 1970.

Menurut Miami Herald, sesaat sebelum kehilangan kesadaran, ia yang saat itu masih berusia 16 tahun itu meminta ibunya, Kaye, untuk tidak pernah meninggalkan sisinya.

Mendengar itu, ibunya pun menjawab, “Tentu saja tidak, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, sayang, aku berjanji. Dan janji adalah janji!”

Dan keluarganya benar-benar tidak pernah meninggalkannya, dengan cermat merawat Edwarda hari demi hari selama bertahun-tahun di rumah mereka di Florida.

Orang tuanya membaca untuknya, memainkan musik, memastikan tubuhnya dibalik setiap dua jam, memandikannya, memberinya insulin, dan memberikannya makan lewat selang.

Semua itu terus dilakukan keduanya hingga masing-masing dari mereka tutup usia pada tahun 1976 dan 2008.

Setelah itu, saudara perempuannya, Colleen, pun mengambil alih.

Kisah Edwarda yang menyentuh hati mengilhami terciptanya sebuah buku berjudul “A Promise Is A Promise: An Almost Unbelievable Story of a Mother’s Unconditional Love and What It Can Teach Us” pada tahun 2001.

Di samping itu, ada juga sebuah lagu berjudul “My Blessed Child” yang mengangkat kisahnya.

Orang-orang dari seluruh dunia disebutkan melakukan perjalanan ke rumah sang “Snow White kehidupan nyata”.

Kolumnis Miami Herald, Charles Whited, melaporkan pada tahun 1983 bahwa Edwarda sempat bangun dan berkata, “Hei”, dua malam berturut-turut.

Akan tetapi, ia tidak pernah berbicara lagi setelahnya.

Kepada media tersebut, saudara perempuannya mengatakan bahwa Edwarda “mengajarkan … begitu banyak” setelah koma.

“Ia mengajari saya begitu banyak tentang cinta tanpa syarat sehingga saya tidak dapat mengatakan bahwa saya memilikinya sebelumnya. Ia mengajari saya tentang kesabaran yang tidak saya miliki sebelumnya,” tuturnya.

Berita meninggalnya Edwarda diunggah di situs web yang didedikasikan untuknya pada Kamis (27/4) oleh saudara perempuan Edwarda.

“Kemarin saat merawat Edwarda, saya melihat ia menatap langsung ke arah saya dan memberi saya senyuman terbesar yang pernah saya lihat,” tulisnya,

“Ia kemudian menutup matanya dan bergabung dengan ibu saya di Surga.”

 

Sumber: UNILAD

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru