JAKARTA – Lebih dari seribu imigran pengungsi etnis Rohingya mendarat di wilayah Aceh selama satu pekan kemarin–dan kemungkinan akan bertambah dengan para pengungsi yang disebut baru berangkat pekan ini.
Diberitakan Antara, Divisi Keimigrasian Kemenkumham Aceh menyatakan bahwa tepatnya 1.084 pengungsi Rohingya Myanmar memasuki Aceh dari 14 sampai 21 November kemarin.
Hampir setengah dari jumlah tersebut adalah anak-anak, yang mencapai 465 orang. Dewasa perempuan dan laki-laki tercatat masing-masingnya 341 dan 256 orang.
Para pengungsi mendarat di berbagai pesisir di Aceh dalam lima kedatangan, dengan tiga kedatangan mendarat di Kabupaten Pidie.
Salah satu kedatangan mendarat di Kabupaten Bireuen sementara satu lainnya mendarat di wilayah Ujong Kareung Kota Sabang.
Ditemukan juga satu truk kuning yang mengangkut 36 imigran Rohingya di wilayah Aceh Timur. Mereka terdiri dari 7 pria dewasa, 7 wanita dewasa, dan 22 anak.
Kedatangan para pengungsi tersebut sempat ditolak oleh warga Aceh, namun Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengimbau masyarakat untuk bersabar.
Dikatakannya, kedatangan para pengungsi sedang dalam proses pengaturan dan hal ini adalah urusan kemanusiaan yang penanganannya akan berjalan sesuai dengan ketentuan.
Sementara itu, pejabat UNHCR Indonesia Munawaratul Makhya menuturkan sejauh ini koordinasi pihaknya dengan Pemerintah Pusat, Provinsi Aceh, hingga daerah terkait penanganan pengungsi sudah cukup baik.
“Alhamdulillah koordinasi, kita apresiasi dan terima kasih atas kolaborasi dari pemerintah, sudah sangat baik komunikasi selama ini,” katanya.
Saat ini, sebanyak 511 pengungsi ditempatkan sementara di bekas gedung Imigrasi Lhokseumawe, 341 di kamp Mina Raya Padang Tiji, dan 232 lainnya di kawasan Kulee Kabupaten Pidie.
Ratusan pengungsi Rohingya lainnya tengah menuju Indonesia
Sementara 219 pengungsi Rohingya mendarat di Ujong Kareung Kota Sabang pada Selasa (21/11), sebagai gelombang terakhir, gelombang pengungsi lainnya berangkat dari Bangladesh pada hari yang sama.
Melansir VOA Indonesia, Direktur Arakan Project–organisasi HAM Rohingya–Chris Lewa mengonfirmasi dua perahu telah berangkat pada malam tanggal 20 dan 21.
Perahu ketiga kemudian disebutkan menyusul pada Kamis (23/11) malam dengan mengangkut 200 orang.
Perahu-perahu tersebut, kata Lewa, diperkirakan akan tiba di Indonesia pada akhir pekan depan.
“Mereka berangkat dari Bangladesh. Mereka selalu tiba di Indonesia karena Malaysia tidak mengizinkan mereka masuk,” kata Lewa kepada AFP. “Jadi cara terbaiknya adalah mendarat di Indonesia.”