INGGRIS – Sekotak cokelat batangan berusia 122 tahun ditemukan di loteng sebuah rumah di Immingham, Lincolnshire Timur Laut, Inggris. Ketika ditemukan, kotak ini hanya kehilangan satu cokelatnya.
Benda tersebut dinilai cukup bersejarah karena sejatinya merupakan kiriman dari Ratu Victoria untuk prajurit Inggris yang dulu berpartisipasi dalam Perang Boer.
Dilansir dari BBC, kaleng cokelat Rowntree tersebut dibuat di York pada tahun 1899.
Paul Cooper selaku juru lelang Eddisons mengatakan bahwa “sangat jarang” menemukan kaleng serupa yang masih menyimpan cokelat di dalamnya.
Benda itu tepatnya ditemukan di kotak sampah dan diyakini milik kakek mendiang suami pemilik rumah yang ikut bertempur dalam Perang Boer.
“Kebetulan ini adalah beberapa cokelat paling kontroversial yang pernah dibuat, pesanan kerajaan yang memicu pertikaian yang melibatkan semua pembuat cokelat paling terkenal di negara ini,” tutur Cooper.
“Sang Ratu telah memutuskan untuk menghibur pasukannya yang bertempur dalam perang, … dengan secara pribadi membayar hadiah musiman berupa sekaleng cokelat untuk dikirim ke setiap prajurit biasa,” sambungnya.
Masalahnya adalah, lanjut Cooper, baik Rowntree, Cadbury, maupun Fry, semuanya dimiliki oleh Quaker.
Ia mengatakan bahwa kelompok usaha tersebut “pasifis, menentang perang, dan terkejut dengan gagasan bahwa mereka dianggap mendapat untung dari pertempuran.”
Perusahaan-perusahaan tersebut akhirnya memutuskan untuk menyumbangkan cokelat secara gratis dalam wadah kaleng tak bermerek.
Akan tetapi, beberapa cokelat di dalamnya tetap ditandai dengan nama perusahaan yang membuatnya.
Cokelat yang ditemukan ini sendiri ditandai dengan nama “Rowntree”.
Setelah secara tidak langsung berpartisipasi dalam peperangan, sekotak cokelat tersebut kini akan berpartispiasi dalam pelelangan yang akan dilakukan pada hari Selasa (20/9).
Benda tersebut diperkirakan akan terjual hingga £200, atau sekitar Rp3,4 juta.
Perang Boer Kedua, yang juga dikenal sebagai Perang Boer, terjadi antara tahun 1899 dan 1902.
Dalam perang ini, Kerajaan Inggris dan dua negara Boer yang independen bersaing untuk menguasai Afrika Selatan.
Perang ini berakhir dengan penandatanganan Perjanjian Vereeniging pada Mei 1902 dan Boer menerima kedaulatan Inggris dengan pemerintahan sendiri yang terbatas.
Sumber: BBC
