SURAKARTA – Lokananta, studio musik bersejarah Indonesia yang sempat redup gemilangnya dan menjalani revitalisasi pada akhir tahun lalu, kini kembali dengan semangat yang baru.
Berlokasi di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah, studio ini sekarang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang diharapkan dapat menarik minat lebih banyak pengunjung.
Mulai dari museum atau galeri, studio rekaman, area pertunjukan (amphitheater), area food and beverage, serta area usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Revitalisasi, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN yang menugaskan PT Danareksa, dimulai pada November tahun lalu dan rampung enam bulan setelahnya.
Menurut Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi, luas lahan yang direvitalisasi yakni sebesar 2,1 hektare dan sudah termasuk dua fasilitas tambahan.
Kedua fasilitas yang baru ditambahkan itu tak lain adalah area pertunjukan dan area food and beverage.
“Karena ini cagar budaya jadi tidak banyak diubah. Ini yang masih kurang di live house, tapi satu dua bulan sudah selesai,” paparnya, dikutip dari detik.
Lokananta sebagai studio rekaman ternama di Indonesia pertama kali dibangun pada tahun 1956 atas visi presiden saat itu, Ir. Soekarno.
Studio ini terkenal sebagai produsen piringan hitam hingga mencapai masa jayanya pada era 1970–1980-an.
Sayangnya, memasuki tahun 1990-an, cara produksi audio yang biasa dilakukan Lokananta mulai ditinggalkan.
Kegemilangan studio ini pun semakin redup dan namanya mulai ditinggalkan zaman.
Dijelaskan oleh Yadi, alasan di balik pelaksanaan revitalisasi Lokananta tak lain adalah karena studio ini merupakan “titik nol musik Indonesia”.
“Yang mempunyai nilai historis yang sangat tinggi dengan nilai intelektual properti yang meng-capture hasil karya anak bangsa,” katanya.
“Jadi, tentunya menjadi budaya yang harus kita jaga,” tambahnya.
Adapun pengoperasian Lokananta, menurut CEO Lokananta Wendi Putranto, akan menggunakan pendekatan baru.
Studio ini nantinya tidak akan hanya menjadi perusahaan rekaman, melainkan juga sentra kreativitas dan komersial.
“Lokananta secara reguler juga akan kami tampilkan pertunjukan musik, seni budaya. Kami lakukan pelestarian seni budaya Indonesia,” kata Wendi.
Selain itu, tambahnya, Lokananta juga akan berkolaborasi dengan M Bloc Group sebagai operator, sehingga konsep yang diusung akan serupa dengan Mbloc Space di kawasan Blok M, Jakarta, dan Mbloc di Medan.
Peresmian Lokananta dengan wajah baru telah dilakukan pada akhir pekan lalu, Sabtu (3/6), oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Kini, studio itu dapat dikunjungi oleh masyarakat dengan membayar tiket senilai Rp25 ribu untuk memasuki area pameran atau tanpa dipungut biaya untuk memasuki area yang lain.