BRASIL – Polisi federal Brasil pada hari Minggu (19/6) mengungkap lima tersangka tambahan dalam kasus hilangnya seorang jurnalis Inggris Dom Phillips dan ahli adat Brasil Bruno Pereira. Mereka dikatakan membantu menyembunyikan mayat keduanya.
Sebelumnya, polisi telah menangkap tiga pria atas pembunuhan keduanya di hutan hujan Amazon baru-baru ini.
Tidak seperti ketiga tersangka sebelumnya, polisi kini tidak menyebutkan nama-nama kelima tersangka baru.
Dalam sebuah pernyataan singkat disebutkan bahwa penyelidikan yang sedang berlangsung bertujuan untuk “mengklarifikasi semua keadaan, motif dan mereka yang terlibat dalam kasus ini”.
Adapun ketiga tersangka sebelumnya telah ditangkap.
Mereka adalah Amarildo da Costa Oliveira–seorang nelayan yang menurut polisi mengaku membunuh kedua korban, Oseney da Costa–saudaranya, dan Jeferson da Silva Lima.
Seperti yang diketahui, Phillips adalah seorang reporter lepas yang telah menulis untuk Guardian dan Washington Post.
Ia seharusnya sedang melakukan penelitian untuk sebuah buku tentang perjalanan dengan Pereira, mantan kepala sebuah suku yang terisolasi yang baru-baru ini bersentuhan dengan agen urusan adat federal Funai.
Akan tetapi, mereka dilaporkan menghilang pada 5 Juni lalu dalam perjalanan dengan perahu melalui Lembah Javari, daerah terpencil yang berbatasan dengan Peru dan Kolombia.
Daerah tersebut juga dikenal sebagai sarangnya berbagai aktivitas ilegal mulai dari penambangan dan penebangan ilegal hingga jaringan narkoba internasional.
Menurut polisi, keduanya ditembak dengan amunisi yang biasa digunakan untuk berburu.
Nasib buruk yang menimpa kedua orang berjasa tersebut tidak hanya menimbulkan respons tajam dari dalam Brasil, melainkan juga dari seluruh dunia.
Perombakan lembaga adat Funai pada masa kepemimpinan Presiden Brasil Jair Bolsonaro pun disoroti, bersama dengan meningkatnya gelombang kekerasan dan serangan kriminal di tanah pribumi setempat.
Sumber: Reuters