THE EDITOR – Kabupaten Banyuwangi mengalami deflasi (m-to-m) sebesar 0,08 persen di bulan Agustus 2024 ini. Sedangkan secara y-on-y dan y-to-d, Banyuwangi juga mengalami inflasi berturut-turut sebesar 2,19 persen dan 1,04 persen.
Dalam Konferensi Pers Bulanan melalui kanal Youtube, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi menginformasikan bila saat ini terdapat 3 kelompok penyumbang utama inflasi terbesar di bulan Agustus ke Banyuwangi.
Pertama, secara y-on-y telah terjadi kenaikan harga pada kelompok kebutuhan masyarakat akan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,73 persen.
Baca Juga : BPS: Tingginya Biaya Pendidikan Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Banyuwangi Pada Agustus dan Juli 2024
Komoditas perawatan pribadi dan jasa lainnya yang dimaksud adalah emas perhiasan sebesar 0,73 persen; popok bayi sekali pakai/ diapers sebesar 0,02 persen; tarif gunting rambut wanita, pasta gigi, dan pembalut wanita masing- masing sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, ada kelompok kedua penyumbang inflasi di Banyuwangi yaitu makanan, tembakau dan minuman. Kelompok ini dikatakan menyumbang inflasi ke Banyuwangi sebesar 0,59 persen.
“Komoditas utama penyumbang inflasi. pada kelompok ini adalah beras dengan andil inflasi sebesar 0,97 persen,” kata kepala BPS Banyuwangi Hermanto.
Ia mengatakan bila kenaikan harga beras di Banyuwangi telah terjadi sejak bulan Juli sampai dengan Agustus 2024. Dimana rata-rata harga beras di kabupaten Banyuwangi mencapai Rp 14.113 per kilogram.
Hermanto juga memiperkirakan harga beras ini akan terus naik di bulan September dan November 2024 mendatang.
Ketiga, penyumbang inflasi terbesar ke Banyuwangi adalah kelompom transportasi dengan peran andil sebesar 0,38 persen.
Sepeda motor menjadi penyumbang inflasi terbesar di kelompok transportasi ini dengan andil sebesar 0,14 persen.
INFLASI DI KELOMPOK PENDIDIKAN
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi mengatakan sektor pendidikan di perguruan tinggi menjadi pendorong inflasi sebesar 1,73 persen pada Agustus 2024.
“Kelompok komoditas yang mengalami inflasi yang cukup besar bobotnya atau andilnya adalah pada kelompok pendidikan yaitu 0,07 persen dengan rata-rata kenaikan 1,73 persen,” ujar Kepala BPS Banyuwangi Hermanto dalam konferensi pers yang diunggah di Youtube pada Selasa (3/9/2024).
Ia mengatakan penyebab inflasi month to month (m to m) di Kabupaten Banyuwangi adalah pendidikan di sektor perguruan tinggi.