JAKARTA – Sulitnya hidup di Jakarta membuat Pengacara Indra Tarigan pernah ingin kembali ke kampung halamannya di Tanah Karo, Sumatera Utara.
“Tapis alah satu teman saya bilang nggak usah. Malu kalau pulang ke kampung, disini (Jakarta) saja, kata Indra saat berbincang dengan The Editor beberapa waktu lalu.
Awalnya, Indra mengaku sempat bertahan hidup di Jakarta dengan berjualan bumbu dapur di Pasar Embargo, Kramat Jadi, Jakarta Timur. Karena gagal, keinginannya untuk kembali ke kampung halamannya ternyata muncul dan di waktu yang sama juga mendapat dukungan dari Ibunya.
Dalam perjalanannya merengkuh kesuksesan, Indra Tarigan mengaku pernah tinggal di bawah jembatan Cililitan. Hal ini terjadi karena Ia tidak membayar tunggakan sewa kos-kosan selama tiga bulan berturut-turut.
“Jadi izasah dan buku-buku saya itu dibuang sama yang punya kos-kosan,” katanya.
Bermimpi Jadi Laywer
Meski hidup dalam keadaan susah, ternyata Indra Tarigan pernah bercita-cita untuk jadi seorang lawyer bagi orang-orang yang tersangkut hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saat itu KPK masing booming sekali dan sempat berharap kalau suatu saat nanti menyelesaikan dan jadi lawyer untuk orang yang tersangkut kasus di KPK,” jelas Indra.
Bagi Indra saat itu, membela pengusaha dan pejabat yang tersangkut kasus KPK sangat menarik karena memiliki tantangannya sendiri.