21.2 C
Indonesia

PBB: Lebih dari 6 Juta Orang Meninggalkan Ukraina

Must read

UKRAINA – Badan pengungsi PBB menyatakan bahwa ada lebih dari enam juta pengungsi yang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu. Pada hari Kamis (12/5), data yang terkumpul menunjukkan bahwa 6.029.705 orang telah meninggalkan Ukraina hingga 11 Mei.

Situs web khusus badan tersebut juga mengungkapkan bahwa banyak pengungsi yang singgah ke negara-negara tetangga Ukraina sebelum melanjutkan perjalanan mereka, dengan Polandia sebagai negara yang menampung jumlah terbesar pengungsi Ukraina.

Dengan dinas militer yang diwajibkan pada pria Ukraina yang berusia 18–60 tahun, 90 persen pengungsi adalah anak-anak dan perempuan.

Baca Juga:

Akan tetapi, arus pengungsi harian telah menurun drastis sejak pecahnya perang.

Seperti total 3,4 juta orang Ukraina yang meninggalkan negara mereka pada bulan Maret yang menurun pada bulan April menjadi hanya sekitar 1,5 juta orang.

Sejak awal Mei, hampir 493.000 orang Ukraina mencari perlindungan di luar negeri. PBB memperkirakan bahwa lebih dari delapan juta orang dapat melarikan diri dari Ukraina tahun ini.

Sementara itu, sebuah studi oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi menunjukkan bahwa delapan juta orang lainnya telah mengungsi.

Kepada Reuters, Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko mengatakan bahwa negaranya terpaksa menghabiskan $8,3 miliar (sekitar Rp121 triliun) untuk berperang dengan Rusia.

Ia menjelaskan bahwa pengeluaran itu digunakan untuk banyak hal, mulai dari membeli dan memperbaiki senjata hingga dukungan darurat bagi para pengungsi di dalam negeri.

Adapun data dari Kementerian Kebijakan Sosial Ukraina menyatakan bahwa terdapat 2,7 juta orang yang secara resmi terdaftar sebagai pengungsi di dalam negeri.

Akan tetapi, terdapat pula anggapan bahwa angka sebenarnya mungkin berkali-kali lipat lebih tinggi.

Marchenko mengatakan bahwa Kyiv sangat membutuhkan lebih banyak dukungan asing setelah mengeluarkan menyalurkan miliaran dolar tambahan ke dalam pengeluaran darurat masa perang.

 

Sumber: Al Jazeera

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru