21 C
Indonesia

Olahraga “Tarik Kambing” di Afghanistan Kesampingkan Bayang-Bayang Krisis

Must read

AFGHANISTAN – Debu membubung saat para pria memacu kuda mereka ke lapangan, menandakan permainan buzkashi lainnya akan segera dimulai.

Permainan yang merupakan olahraga nasional Afghanistan ini dirancang untuk menampilkan keahlian menunggang kuda dan semangat prajurit para penunggangnya.

Buzkashi, yang diterjemahkan secara kasar sebagai “menarik kambing”, telah dimainkan selama berabad-abad di seluruh Asia Tengah.

Baca Juga:

Mirip dengan polo, olahraga ini melibatkan dua tim yang mencoba mengumpulkan poin dengan mendorong bangkai kambing tanpa kepala ke area penilaian.

Pada masa sekarang, bangkai kambing yang digunakan dalam permainan adalah bangkai kambing palsu.

Di tengah invasi asing, perang saudara, serangan gerilyawan, dan baru-baru ini, dimulainya kembali kekuasaan Taliban, warga Afghanistan selalu berkumpul untuk menyemangati “chapandaz” favorit mereka, sebutan bagi para penunggangnya.

Pertandingan liga nasional dilanjutkan pada 24 Februari untuk pertama kalinya sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus tahun lalu.

Pertandingan dengan sistem gugur berlangsung pekan lalu. Saat itu, tim yang bermain adalah tim provinsi Kandahar dan Badakhshan.

Mereka bertanding di depan sekitar 5.000 warga Afghanistan, termasuk para anggota Taliban.

Pertandingan sebelumnya kerap dibayangi oleh ketakutan akan penyerangan. Para pemain bahkan menerima ancaman dari orang-orang di provinsi mereka sendiri jika mereka bermain untuk tim provinsi lain.

Akan tetapi, tindakan keras Taliban terhadap kejahatan telah menenangkan pikiran banyak orang. Salah satunya adalah Gulbuddin Ismail Khail, kapten tim Kandahar yang menjadi juara liga tahun lalu.

“Kami memiliki tahun yang baik tahun lalu, tetapi tahun ini bahkan lebih baik, karena orang-orang bersorak untuk semua tim dengan pikiran tenang,” kata pemain berusia 37 tahun itu.

Khail sendiri berasal dari provinsi Balkh, namun ia bermain untuk tim Kandahar yang memenangkan pertandingan.

Bagi para penggemar, signifikansi permainan ini akan mengatasi krisis negara saat ini, sama seperti perang sebelumnya.

“Meskipun ada banyak kemiskinan dan pengangguran di negara kami, kami masih datang dari provinsi Balkh untuk menonton pertandingan ini, karena kami sangat tertarik dengan olahraga ini,” kata salah satu penonton bernama Abdul Saboor.

 

Sumber: Reuters

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru